Jogja
Selasa, 22 Maret 2016 - 16:55 WIB

PILKADA JOGJA : Inung Terinspirasi Jogja Independent

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalan Malioboro (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pilkada Jogja mulai memunculkan wacana-wacana pencalonan dari para tokoh

Harianjogja.com, JOGJA -Deklarasi gerakan Jogja Independent (Joint) yang ingin melibatkan masyarakat secara penuh dalam penentuan calon perorang untuk Pilkada Jogja 2017 mendatang mendapatkan apresiasi. Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto menilai ide gerakan itu mestinya bisa dicontoh oleh partai politik.

Advertisement

Ditemui di Bangsal Kepatihan Senin (21/3/2016), Inung, sapaan Arif mengatakan gerakan Joint sebenarnya berbeda dengan fenomena yang terjadi di Jakarta. Di Jakarta, calon yang ingin maju membentuk kelompok pendukung untuk membantunya memenuhi syarat pencalonan. Di Jogja, Joint muncul dengan konsep yang berbeda.

“Kalau di Jogja, Joint ingin melibatkan masyarakat sebagai subyek, mereka menggelar konvensi, menyeleksi dan mempertimbangkan masukan masyarakat. Teknisnya beda tapi semangatnya sama dan tidak melanggar UU,” kata dia.

Advertisement

“Kalau di Jogja, Joint ingin melibatkan masyarakat sebagai subyek, mereka menggelar konvensi, menyeleksi dan mempertimbangkan masukan masyarakat. Teknisnya beda tapi semangatnya sama dan tidak melanggar UU,” kata dia.

Gagasan gerakan itu pun dinilainya sesuai dengan konsep pengajuan calon yang dimiliki Inung. Parpol mestinya bisa meniru konsep yang mengedepankan aspirasi akar rumput dan mendengarkan suara masyarakat dalam menentukan calon kepala daerah yang akan diusungnya.

Inung mengaku konsep itu saat ini tengah diperjuangkannya di dalam tubuh PAN. Dia berharap agar para petinggi partai bisa memilih sosok baru, muda dan energik yang bisa membawa perubahan dan mengemban aspirasi masyarakat.

Advertisement

Terkait tawaran Joint untuk menggandeng tokoh parpol dengan syarat melepaskan diri sepenuhnya dari atribut parpol, Inung tak memberikan jawaban yang lugas. Namun dia menegaskan dirinya memiliki tanggungjawab sebagai kader untuk mencoba memengaruhi proses pemilihan calon di partainya terlebih dahulu agar semangat Joint bisa diadaptasi.

Kula niku teng pundi-pundi pas (saya itu di mana saja pas),” kelakarnya.

Sebelumnya, sejumlah seniman dan aktivis menggelar aksi deklarasi Jogja Independen (Joint). Mereka bertekad memunculkan tokoh independen untuk maju dalam Pilkada Kota Jogja 2017 mendatang.

Advertisement

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas yang juga penggagas gerakan ini mengatakan tren munculnya gerakan utnuk mengusung kepala daerah secara independen ini tak lepas dari krisis kepercayaan yang dialami Partai Politik di Indonesia dari suara akar rumput. Apalagi parpol dinilai hanya memanfaatkan masyarakat sebagai obyek politik.

Juru bicara Joint, Herman Dody pun mengatakan mereka sudah menyiapkan 30 calon kepala daerah untuk dibahas bersama April mendatang. Namun dia tak menutup kemungkinan jumlah itu akan bertambah bila ada tokoh parpol yang inngin maju secara independen.

“Kami terbuka bila mereka mau melepaskan atribut partai dengan bukti surat pengunduran diri.” Kata dia.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Kota Jogja Pilkada Jogja
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif