Teknologi
Selasa, 22 Maret 2016 - 12:25 WIB

FENOMENA ALAM : Ini Penyebab Gerhana Bulan Penumbra Sulit Disaksikan dengan Mata Telanjang

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto kolase gerhana bulan, Rabu (8/10/2014) malam. (JIBI/Solopos/Dok)

Fenomena alam gerhana bulan penumbra ternyata sulit disaksikan dengan mata telanjang.

Solopos.com, KUPANG — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Kupang mengatakan fenomena alam gerhana bulan Penumbra yang pada Rabu besok akan sulit disaksikan dengan mata telanjang.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Selasa (22/3/2016), gerhana bulan penumbra merupakan fenomena alam ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

“Fenomena alam gerhana bulan penumbra akan sulit disaksikan dengan mata telanjang karena memang, tertutup oleh awan,” kata Kepala BMKG stasiun Geofisika Klas II Kupang Hasanudin.

Fenomena alam ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Advertisement

Hasanudin menjelaskan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur seluruhnya, gerhana bulan penumbra akan terjadi pada pukul 17.50 WITA, saat bulan mulai muncul. “Karena sulit disaksikan dengan mata telanjang, nanti kami akan gunakan teropong untuk merekam fenomena alam itu,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pada tahun 2016 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia, gerhana bulan penumbra (GBP) 23 Maret 2016 dan 18 Agustus 2016, yang dapat diamati dari Indonesia bagian Timur.

Kemudian gerhana Matahari Cincin (GMC) 1 September 2016 yang dapat diamati dari Jawa bagian Barat dan Sumatra bagian Selatan berupa gerhana matahari sebagian dan gerhana bulan penumbra (GBP) 16-17 September 2016 yang dapat diamati di seluruh Indonesia.

Advertisement

Selain itu seperti dikutip dari laman Bmkg, gerhana bulan penumbra 23 Maret 2016 merupakan anggota ke 18 dari 74 anggota pada seri Saros 142. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah gerhana bulan penumbra 13 Maret 1998

Peristiwa gerhana bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan penumbra 3 April 2034. Dalam penentuan fase-fase gerhana bulan penumbra 23 Maret 2016 ini, nilai delta T yang digunakan adalah 70 detik.

Fenomena alam gerhana bulan penumbra dapat diamati di Benua Amerika saat Bulan sedang terbenam kecuali bagian timur Amerika Selatan. Seluruh proses gerhana akan dapat diamati dari Samudra Pasifik, Australia, Asia Timur
dan Indonesia bagian Timur.

Proses gerhana bulan penumbra pada saat bulan terbit dapat diamati di Australia bagian Barat dan Asia kecuali bagian Barat. Namun, gerhana bulan tidak bisa diamati dari wilayah Asia bagian Barat Afrika, Eropa, Samudra Atlantik dan bagian Timur Amerika Selatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif