News
Senin, 21 Maret 2016 - 19:40 WIB

PROGRAM BEASISWA : KMAPBS Galang Petisi Penerima Beasiswa Supersemar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Beasiswa (pelajarindonesia.org)

Program beasiswa, mahasiswa dan alumni meminta agar persoalan dengan pemerintah tak merugikan mahasiswa.

Solopos.com, SOLO–Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Super Semar (KMAPBS) siap menyampaikan petisi agar persoalan antara pemerintah dengan Yayasan Supersemar tidak merugikan mahasiswa penerima beasiswa.

Advertisement

Saat ini ada ribuan mahasiswa penerima beasiswa tersebut di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, terancam kesulitan biaya pendidikan menyusul penyitaan dan dibekukannya rekening Yayasan Supersemar awal 2016 lalu.

Ditemui wartawan di Trans Resto Solo, Thowaf Zuharon dari KMAPBS Pusat, menyampaikan ada sekitar 20.000 mahasiswa penerima Beasiswa Supersemar yang setiap bulan mendapatkan bantuan dana Rp4 juta-Rp10 juta/bulan. Penerima beasiswa Supersemar itu tersebar di sejumlah daerah, contohnya di Jogja masih cukup banyak mahasiswa yang seharusnya mendapatkan bantuan itu, antara lain di Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan UIN. Sementara di Solo dikabarkan sudah tidak ada.

Namun sejak rekening Yayasan Supersemar dibekukan, mereka sejak Desember 2015 sudah tidak lagi menerima bantuan dana tersebut.
“Jadi mereka menerima terakhir bantuan tersebut November,” tambah Thowaf, didampingi Farid Sunarto selaku pengurus Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA UNS) Soloraya yang juga alumni penerima Beasiswa Supersemar.

Advertisement

Terkait hal itu, IKA UNS juga siap mengawal masalah tersebut agar para penerima beasiswa tersebut tetap dapat menerima bantuan itu.
Indrawan Yepe yang juga dari KMAPBS, mengungkapkan keprihatinan terhadap pembekuan rekening Yayasan Supersemar yang berimbas terhadap mandeknya kucuran dana beasiswa kepada para mahasiswa tersebut. Sebab ada ribuan warga miskin terancam putus sekolah.

“Sebanyak 20.000 pemerima beasiswa terdiri pelajar dan mahasiswa. Sementara ini para mahasiwa belum memiliki solusi untuk mengatasi kesulitan biaya akibat pemblokiran rekening Supersemar,” tandasnya.

Terkait persoalan tersebut, Thowaf mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan petisi para penerima Beasiswa Supersemar yang nantinya diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jaksa Agung.

Advertisement

“Kami berharap persoalan antara pemerintah dengan yayasan tidak merugikan penerima beasiswa. Mereka adalah dari warga tidak mampu, tapi memiliki prestasi akademik,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif