Jogja
Senin, 21 Maret 2016 - 22:20 WIB

PENIPUAN ATAS NAMA WARTAWAN : Bupati Kulonprogo Dapat 25 "Missed Call"

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo (Dok)

Penipuan atas nama wartawan tidak berhasil dilakukan terhadap Bupati Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO – Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengaku mendapatkan telepon dari wartawan yang menyebutkan sedang membutuhkan biaya pengobatan.

Advertisement

Hasto menjelaskan bahwa ia mendapatkan telepon ke ponselnya langsung dari sesorang yang mengaku wartawan bernama Kusno. Dalam pembicaraan melalui telepon tersebut, oknum wartawan ini mengaku sedang membutuhkan biaya pengobatan untuk rekannya sesama wartawan yang sedang berada di rumah sakit.

“Saya di-missed call sampe 25 kali hari ini,”ujarnya kepada wartawan di Kantor Bupati, Senin (21/3/2016).

Telepon tersebut kemudian ditangapi Hasto dengan datar dan menjelaskan bahwa ia tidak mengenal oknum tersebut dan menolak memenuhi permintaannya.

Advertisement

Dijelaskan bahwa oknum tersebut kemudian mengirim sms yang berisi permintaan untuk segera dikirimkan uang yang diminta dan nomor rekeningnya. Setelah melakukan konfirmasi kepada pihak humas mengenai wartawan yang dimaksud, ia kemudian mengacuhkan pesan tersebut.

Hasto menguraikan bahwa oknum tersebut kemudian kembali mengirim pesan yang berisi makian dan kata-kata kasar karena permintaannya tidak dipenuhi.

Ketua Paguyuban Wartawan Kulonprogo (PWK), Sri Widodo  menjelaskan bahwa ia mendapatkan telepon dari Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo yang mengkonfirmasi telepon sejenis pada pagi di hari yang sama.

Advertisement

Sutedjo juga mendapatkan telepon dari oknum yang mengaku bernama Kusno dan meminta sejumlah uang. Namun, Widodo kemudian memastikan bahwa telepon tersebut merupakan salah satu bentuk penipuan.

“Wabup [wakil bupati] tadi telepon dan sudah saya beritahukan bahwa ini penipuan,”jelasnya.

Ketika dikonfirmasi, Kusno Utomo yang merupakan salah satu wartawan surat kabar di Jogja menyatakan bahwa ia tidak pernah melakukan perbuatan tersebut. “Saya tidak pernah menelepon pejabat untuk minta uang,”ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa telah mendapatkan laporan serupa dari sejumlah pejabat di Bantul, Gunungkidul, dan Sleman. Ia mengimbau agar semua pihak berhati-hati dan waspada untuk tidak terkecoh dengan oknum yang menyalahgunakan namanya ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif