Soloraya
Minggu, 20 Maret 2016 - 15:15 WIB

PENATAAN TAMAN KOTA SOLO : Ini Permintaan Warga Atas Wacana Pembongkaran Taman Jl. Slamet Riyadi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga duduk beristirahat di kawasan taman kota di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi, Solo, Kamis (17/3/2016). Tanaman perdu di taman kota sisi selatan jalan tersebut akan dibongkar dan diganti dengan model pot karena sering rusak terinjak oknum yang kurang bertanggung jawab. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan taman Kota Solo, warga tidak sepakat wacana pembongkaran taman di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah warga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengkaji ulang rencana pembongkaran seluruh taman kota yang berada di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi.

Advertisement

Seorang warga Kecamatan Serengan, Solo, Suroni, mengaku telah mengetahui rencana Pemkot untuk membongkar taman kota di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi dari media atau koran. Dia menilai rencana pembongkaran taman tersebut terlalu ekstrem apabila alasannya hanya karena kerap rusak terinjak-injak.

“Sayang sekali kalau taman ini [di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi] sampai dibongkar. Keberadaan tanaman perdu cukup bermanfaat untuk memberi kesejukan atau kenyamanan khususnya bagi masyarakat yang berkegiatan di sekitar city walk Jl. Slamet Riyadi,” kata Suroni kepada Solopos.com di arena car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Minggu (20/3/2016)

Suroni menilai Pemkot hanya perlu memasang pagar pembatas untuk mencegah kehadiran warga di bagian taman kota di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi. Menurut dia, pagar bisa dibuat dengan ketinggian lebih dari 1 meter (m) agar warga kesulitan melangkah ke bagian taman. Suroni menyebut pagar yang didesain menarik bahkan bisa sekaligus menjadi bagian dari hiasan taman.

Advertisement

“Biarkan taman seperti saat ini. Pemkot hanya perlu memasang pagar mengelilingi taman. Saya rasa pemasangan pagar sudah cukup sebagai sarana untuk mencegah warga meninjak-injak tanaman. Saya kira warga tentu juga akan sungkan atau malu untuk tetap nekat melompat pagar tersebut,” ujar Suroni.

Sebelumnya, Pemkot akan membongkar seluruh taman kota yang berada di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi karena kerap terinjak-injak setiap kali ada gelaran CFD maupun pawai. Sebagai gantinya, Pemkot akan memasang pot bunga di sepanjang city walk. Pemkot akan mempertahankan pohon-pohon besar saja.

Senada, warga Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Ajeng Yolanda, saat dijumpai Solopos.com di arena CFD Jl. Slamet Riyadi, menilai Pemkot Solo tidak perlu membongkar taman di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi. Menurut dia, pembongkaran taman mengisyaratkan bahwa Pemkot Solo tidak lagi percaya dengan warganya yang semakin sadar untuk menjaga lingkungan.

Advertisement

“Pemikiran warga semakin berkembang. Pemerintah tinggal merangkul warga untuk kian sadar terhadap kelestarian lingkungan. Pemerintah mulai menggerakkan warga untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, termasuk menginjak-injak taman di taman kota Jl. Slamet Riyadi ini. Sementara itu, warga memang harus bisa bekerja sama,” papar Ajeng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif