Soloraya
Minggu, 20 Maret 2016 - 16:40 WIB

PENATAAN LALU LINTAS SOLO : Posko MTI Banjir Masukan jalan searah dr. Radjiman, Dishubkominfo Jalan Terus

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas menyelesaikan pengecatan marka baru di Jl. dr. Radjiman, Laweyan, Solo, Rabu (16/3/2016). Pengecatan marka baru tersebut untuk persiapan contra flow angkutan umum massal saat penerapan sistem satu arah pada ruas jalan tersebut mulai Kamis (17/3/2016). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan lalu lintas Solo, MTI membuka posko aduan kebijakan jalan searah di tiga ruas jalan di Solo.

Solopos.com, SOLO–Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Soloraya membuka posko aduan kebijakan searah Jl. dr. Radjiman, Jl. Perintis Kemerdekaan, dan Jl. Agus Salim di arena car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Minggu (20/3/2016). Dalam aduan tertulis tersebut sebagian besar warga mengeluhkan minimnya sosialisasi dan maraknya kendaraan ugal-ugalan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, anggota MTI Soloraya memberikan brosur penerangan sekaligus penjelasan pelaksanaan sistem satu arah (SSA) di Jl. dr. Radjiman, Jl. Perintis Kemerdekaan, dan Jl. Agus Salim. Setelah itu masyarakat dimintai tanggapan dan saran secara tertulis di beberapa buku tulis yang telah disediakan.

Ketua MTI Soloraya Budi Yulianto menuturkan kegiatan independen itu dilaksanakan untuk mengedukasi dan meminta tanggapan masyarakat atas kebijakan jalan searah di tiga ruas jalan utama Laweyan mulai Kamis (17/3/2016) lalu.

“Kami sampaikan kepada masyarakat tujuan sistem searah sekaligus contra flow angkutan umum. Setelah mereka paham, kami minta tanggapan warga untuk memberikan masukan sekaligus kritikan,” terangnya saat ditemui wartawan di sela kegiatan.

Advertisement

Lebih lanjut Budi menerangkan kegiatan selama CFD ini bakal dilaksanakan setiap pekan selama masa uji coba penerapan sistem satu arah (SSA) di tiga ruas jalan utama Laweyan. “Aspirasi masyarakat ini didokumentasikan. Selanjutnya akan kami rekap setiap pekan dan kami sampaikan kepada Dishubkominfo untuk bahan evaluasi,” jelasnya.

Akademisi dari Fakultas Teknis UNS ini mengatakan hasil rekap masukan masyarakat selama empat hari penerapan jalan searah dan uji coba contra flow angkutan umum di Laweyan masih banyak dikeluhkan soal minimnya sosialisasi dan maraknya kendaraan yang ugal-ugalan di jalan searah.

“Ini masih pekan pertama. Banyak yang bingung dan timbul prokontra itu masih wajar. Nanti pekan kedua sampai pekan keempat respons akan berbeda. Biasanya paling tidak sebulan ada titik ekuilibrium lalu lintas di jalan. Inilah yang kami amati dan analisis untuk dijadikan masukan bagi dinas terkait untuk membuat kebijakan ke depan,” bebernya.

Advertisement

Disinggung soal antisipasi kecelakaan yang selama masa uji coba banyak dikhawatirkan warga, Budi menilai perlu ada pemarkahan ulang segera. “Saya kira butuh tambahan rambu untuk itu [batas kecepatan maksimal di dalam kota]. Itu tidak perlu menunggu sebulan. Segera saja untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,” sarannya.

Sementara itu, Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, mengapresiasi respons dan masukan masyarakat yang menaruk perhatian pada pelaksanaan uji coba sistem satu arah di Jl. dr. Radjiman, Jl. Perintis Kemerdekaan, dan Jl. Agus Salim. Terkait jaminan keamanan yang selama ini menjadi keluhan sebagian warga, pihaknya segera mengupayakan pemarkahan baru.

“Kami segera upayakan rambu dan imbauan batas kecepatan maksimal aman untuk melaju di jalan dalam kota setelah rapat evaluasi internal Senin [(21/3/2016)],” jelasnya.

Terkait kejadian kecelakaan di Jl. dr. Radjiman pada pelaksanaan perdana jalan searah Kamis malam lalu, Ari menyebut hal itu karena pengendara kurang berhati-hati. Dia menyebut di pertigaan Kabangan tidak memerlukan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) tambahan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif