Jateng
Minggu, 20 Maret 2016 - 07:50 WIB

Candi Borobudur Gelap Gulita, Ryuzanji Company Beraksi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ryuzanji Company menampilkan lakon Kera Sakti. (Twitter.com)

Candi Borobudur yang gelap gulita karena adanya kampanye Earth Hour justrus dimanfaatkan kelompok asal Jepang, Ryuzanji Company, beraksi di candi Buddha nan megah itu.

Semarangpos.com, MAGELANG — Kawasan Candi Borobudur di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) Sabtu (19/3/2016) malam gelap gulita. Selama satu jam, dari pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB, seluruh alat penerangan dipadamkan dalam rangka kampanye hemat energi, Earth Hour.

Advertisement

Direktur Pemasaran World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Devy Suradji, di Magelang mengatakan setidaknya ada 32 kota di Indonesia berpartisi dalam gerakan global untuk perubahan iklim, Earth Hour. Ia mengatakan kegiatan ini hadir di tahun kedelapan di Indonesia, Earth Hour mengusung tema global “Shine A Light on Climate Action”.

“Dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan selama satu jam. Kita diajak untuk menyalakan aksi nyata mengubah gaya hidup mengurangi emisi gas rumah kaca untuk kelestarian bumi,” katanya.

Ia mengatakan di Indonesia ditandai dengan partisipasi dua ikon Indonesia yang dikenal dunia, yakni Candi Borobudur dan Candi Prambanan. “Dua situs warisan budaya dunia di Inbdonesia itu tidak ketinggalan menjadi bagian dari Earth Hour 2016. Partisipasi dua ikon, di antara lebih dari 70 ikon lainnya di kota yang berpartsipasi menjadi simbol komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, ” katanya.

Advertisement

Direktur Pemasaran dan Kerja Sama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Ricky SP Siahaan mengatakan kedua ikon cagar budaya Indonesia, khususnya Candi Borbudur baru pertama kalinya menjadi bagian dari Earth Hour. “Kami menyadari bahwa warisan budaya dunia, Candi Borobudur dan Candi Prambanan pun tidak lepas dari dampak dari perubahan iklim,” katanya.

Oleh karena itu, katanya Candi Borobudur dan Candi Prambanan menjadi bagian dari gerakan Earth Hour untuk turut menyiarkan pentingnya perubahan gaya hidup sebagai sebagai salah satu cara memenuhi komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Kasi Pelayanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur Iskandar M Siregar mengatakan Balai Konservasi Borobudur mendukung sepenuhnya Earth Hour di Candi Borobudur.

Advertisement

Ryuzanji Company
Selain untuk memberkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, katanya partisipasi Candi Borobudur dalam Earth Hour juga diharapkan dapat semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian saujana budaya Borobudur secara lebih khusus.

Bersamaan pemadaman lampu di Candi Borobudur dilakukan pertunjukan teater Ryuzanji Company dari Jepang dengan judul Kera Sakti di Lapangan Aksobya, kompleks Candi Borobudur.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif