SOLOPOS.COM - Delapan Seniman terpilih Program Seniman Pasca Terampil berfoto bersama perwakilan dari Djarum Foundation, Kurator PSBK, dan Ketua Yayasan PSBK saat acara Press Conference di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Sabtu (19/3/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)
Beasiswa juga diberikan kepada seniman muda.
Harianjogja.com, BANTUL– Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) sebagai ruang belajar dan berkarya seni bagi seniman yang berdiri sejak tahun 1978 didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation 2016 kembali menghadirkan program beasiswa untuk seniman pasca-trampil.
Program beasiswa ini diperuntukkan bagi seniman muda Indonesia yang memiliki keinginan untuk mengembangkan potensi seni mereka di ruang belajar dan berkarya PSBK.
Delapan seniman dari berbagai penjuru Indonesia dengan berbagai disiplin ilmu seni yang telah lolos seleksi untuk menerima program beasiswa ini akan menerima nilai-nilai belajar di PSBK selama kurang lebih 10 bulan.
Delapan seniman dari berbagai penjuru Indonesia dengan berbagai disiplin ilmu seni yang telah lolos seleksi untuk menerima program beasiswa ini akan menerima nilai-nilai belajar di PSBK selama kurang lebih 10 bulan.
Selama Proses pembelajaran para seniman muda ini akan mendapatkan kesempatan untuk mengakses dua ruang yang saling berkesinambungan yaitu Ruang Belajar PSBK (Pelatihan) dan Ruang Berkarya (Praktikum).
Perwakilan dari Program Asociate Djarum Foundation Adi Patianto mengatakan, Program ini adalah salah satu bukti komitmen Bakti Budaya Djarum dalam mengembangkan seni budaya di Indonesia.
Kurator PSBK Teguh Hari menambahkan, Dalam proses belajar para seniman muda ini akan banyak diajarkan tentang materi lifeskill.
“Para seniman muda harus banyak mengambil peran, para kkreator-kreator ini akan diajarkan banyak tentang bagaimana menyampaikan ide dan gagasannya, sehingga dari ide dan gagasan yang rumit bisa terssmpaikan dengan baik nantinya,” kata Teguh.
Jika dalam proses mendapatkan ide dan gagasan seniman ini masih terlalu rumit, dalam proses pembalajaran di PSPT ini aka diarahkan dan diajarkan untuk kemudian menuangkan ide dan gagasan menjadi sebuah tulisan yang baik.
“Dengan tulisan maka ide dan gagasan akan diketahui asal-usulnya, kemudian akan diketaui pula bagaimana proses ke depan dalam menyampaikan ide dan gagasan tersebut,” imbuhnya.
Hadir dalam Press Conference Ketua Yayasan Bagong Kussudiardja, sekaligur pewaris PSBK Butet Kertaradjasa mengatakan, Semangat PSBK adalah salah satu wujud konsistensi untuk mengembangkan kemampuan seniman-seniman Indonesia.
“Terimakasih kepada Djarum Bakti Budaya yang telah mendukung rekan-rekan seniman muda ini, terimakasih atas dedikasinya rekan-rekan semua untuk terus mensinergikan ide dan gagasannya, rekan-rekan semua telat membantu mewujudkan dan meneruskan cita-cita almarhum [Bagong Kussudiardja]. Dan sekali lagi terikasih telah menjadikan kesenian sebagai alat untuk pengabdian diri yang lebih luas untuk kemanusiaan dan sosial,” ujar Butet.
Dalam kesempatan kali itu delapan seniman muda juga diperkenalkan kepada awak media yang hadir, mereka seniman muda berbakat dari disiplin ilmu seni yang berbeda adalah Aik Vela, Akbar Fahrizal, Fitriana Yuliawati, Iqro Ahmad, Marta Karismalellina, Rudita Endang, Rosemary Kesuauly, dan Thoriq Dwi, mereka yangterpilih tersebut berasal dari disiplin ilmu yang berbeda-beda seperti seni teater, music, digital media, seni rupa, dan sastra.
Selain acara Press Conference Program Seniman Pasca Terampil PSBK pada kesempatan kali itu perwakilan dari delapan seniman peraih beasiswa menampilkan sebuah pargelaran bertajuk Jagongan Wagen berjudul ‘NONADA’ yang dilaksanakan Sabtu 19 Maret 2016 di Ruang Merah Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kembaran RT 04 RW 21, Tamantirto, Bantul.