SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok
Sekolah Jogja, SMKN 5 mengarah pada keahlian spesifik.
Harianjogja.com, JOGJA-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Jogja (SMK N 5 Jogja), meneguhkan diri sebagai sekolah yang memiliki keunggulan program keahlian yang padat karya.
Kepala SMK N 5 Jogja, Suyono pada Rabu (16/3/2016) menjelaskan, beragam program keahlian yang ditawarkan di sekolah yang berdiri pada 1953 ini bukan hanya merupakan program padat karya. Melainkan juga mudah dikembangkan dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jogja.
“Seorang lulusan nantinya tinggal membangun keberanian mereka untuk memulai usaha mereka dan mengembangkan jiwa kemandirian,” ucapnya.
Didirikan oleh para seniman lukis Jogja, kini SMK N 5 Jogja memiliki banyak pilihan program keahlian, sehingga calon siswa baru nantinya bisa memilih program yang sesuai minat dan kebutuhan mereka. Program keahlian yang bisa dimasuki oleh calon siswa baru di antaranya Desain Komunikasi Visual, Desain dan Produksi Kriya Tekstil, Desain dan Produksi Kriya Kulit, Desain dan Produksi Kriya Keramik, Desain dan Produksi Kriya Logam, Desain dan Produksi Kriya Kayu.
Sejak awal, siswa SMK N 5 Jogja telah dibekali dengan penyadaran bahwa setelah lulus mereka akan bekerja, langsung dapat menggunakan keahlian yang mereka miliki di dunia profesional. Lulusan sekolah yang terletak di Jalan Kenari No.71 itu, juga tidak sedikit yang langsung ditarik menjadi karyawan di sejumlah perusahaan yang datang ke sekolah langsung.
Suyono menambahkan, untuk melahirkan lulusan yang berkarakter dan memenangkan persaingan tenaga kerja di tingkat global, sekolah mengawali dengan visi mewujudkan pribadi siswa dan lulusan yang CANTIK. Yakni, Santun, Mandiri, Inovatif dan Kreatif, Cerdas. Terciptanya lingkungan Asri dan Nyaman. Tumbuhnya warga sekolah yang Taqwa, Inovatif. Dan budaya berpikir Kritis.
Budaya CANTIK ini, adalah sebuah karakter yang dibangun sejak awal dan menjadi keunggulan lulusan SMK N 5 Jogja. Bukan hanya itu, di sekolah, siswa juga diajarkan betapa pentingnya memerhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagai sekolah kejuruan yang memerlukan banyak praktikum dan menggunakan banyak peralatan yang dekat dengan mesin, api dan alat-alat yang memiliki ketajaman tertentu, siswa juga diberikan pemahaman pentingnya menggunakan peralatan keselamatan kerja. Karena sangat percuma apabila siswa selamat dalam pekerjaan, namun keselamatan diri tidak didapatkan.
Bekerja dengan disiplin, tangguh, memenuhi tanggung jawab yang diberikan, memerhatikan keselamatan kerja, menjadi salah tujuan yang ingin dicapai lulusan SMK N 5 Jogja. Namun menjadi seorang pekerja yang tidak melupakan refreshing. Maka kegiatan outbond, jalan-jalan touring bersama menjadi salah satu agenda yang dimiliki sekolah bersama siswa. Kegiatan ini penting mengingat, refreshing dapat membantu hidup lebih seimbang, tidak hanya mengejar pekerjaan.
“Kondisi kejenuhan dapat memengaruhi kinerja seseorang, harapannya kebiasaan refreshing dengan teratur ini, dapat dimiliki oleh lulusan. Sehingga mereka dapat bekerja dengan baik dan memiliki ide-ide segar saat bekerja diikuti refreshing,” tuturnya.
Berbekal ISO 9001:2000 dan ISO 9001:2008 yang telah dimiliki, SMK N 5 Jogja sedang merintis diri sebagai sekolah rujukan. Sekolah yang akan menularkan kualitas kepada sekolah-sekolah lainnya, terutama sekolah yang belum memiliki mutu yang masih perlu ditingkatkan. Proses menjadi sekolah rujukan ini sudah masuk dalam tahapan proposal ke Direktorat Pembinaan SMK Kemdikbud Republik Indonesia.
Sementara itu, Waka Bidang PSDM SMK N 5 Jogja Sriyono menuturkan, lulusan SMK N 5 Jogja adalah lulusan yang nantinya tersertifikasi. Sertifikasi bagi lulusan SMK N 5 Jogja berasal dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan atas kompetensi lulusan, SMK N 5 Jogja saat ini sedang dalam proses verifikasi asesor internal sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi untuk dua program keahlian, yakni Desain dan Produksi Kriya Kayu, serta Desain dan Produksi Kriya Tekstil.