Jogja
Sabtu, 19 Maret 2016 - 02:20 WIB

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Bantuan Belum Jelas, Petani Beli Benih Kedelai Mandiri

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas industi rumahan tempe di Perumnas Manisrejo, Kota Madiun, Kamis (27/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Pertanian Gunungkidul, diharapkan bantuan benih kedelai segara terealisasi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sejumlah petani mulai mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk memberikan bantuan benih kedelai. Pasalnya saat sekarang sudah memasuki masa tanam kedua, di mana sebagian lahan yang ada sudah mulai ditanami komoditas itu.

Advertisement

Belum adanya kejelasan bantuan, membuat petani mengadakan benih secara mandiri. Harga benih ini pun bervariasi di kisaran Rp10.000-Rp20.000 per kilogram.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gamasari, Dusun Bogor I, Desa Playen, Kecamatan Playen Mardi mengakui pernah dijanjikan akan diberikan bantuan benih kedelai dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul. Namun hingga sekarang, bantuan tak kunjung datang sehingga petani pun berinisatif membelih benih secara mandiri.

Dia menjelaskan saat sekarang sudah memasuki masa tanam kedua. Berbeda dengan masa tanam pertama yang didominasi tanaman padi, maka di masa tanam ini bibit yang ditanam lebih variatif. Di sebagian wilayah memang masih ada yang menanam padi, tapi di wilayah lain ada yang mulai menanam kacang dan kedelai.

Advertisement

“Kami tidak bisa menunggu bantuan benih dari pemerintah, karena momen bisa lewat. Nanti kalau sudah hujan lagi, kami akan langsung menanam benih kedelai itu,” kata Mardi kepada Harianjogja.com, Jumat (18/3/2016).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif