Jogja
Sabtu, 19 Maret 2016 - 20:20 WIB

MASALAH SAMPAH : 2000 Meter kubik Sampah Diangkut dari Parangtitis

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah di bendungan di Bantul. (Harian Jogja)

Masalah sampah di Bantul muncul terutama usai banjir

Harianjogja.com, BANTUL- Sebanyak 2000 meter kubik sampah yang terbawa banjir sabtu malam (12/3/2016) dibersihkan oleh 800 orang relawan dalam acara bersih pantai di sepanjang Pantai Parangkusumo-Parangtritis, Jumat (18/3/2016).

Advertisement

Volume sampah di dua pantai tersebut meningkat hingga mencapai 20 kali lipat dibanding hari biasa. Jika dalam hari biasa sampah hanya mencapai 60 meter kubik, setelah banjir jumlahnya menjadi lebih dahsyat.

Koordinator Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Parangtritis, Suramta mengatakan setelah banjir pada Sabtu malam, sampah-sampah tersebut menumpuk di pinggir pantai pada Minggu siang.

“Minggu pagi Pantai Prangtritis dan Pantai Parangkusumo masih bersih, tiba-tiba Minggu siang kiriman sampah sudah menumpuk di bibir pantai,” ujar Suramta.

Advertisement

Kegiatan bersih pantai masal kali ini diikuti oleh semua elemen masyarakat disekitar pantai, para pedagang dan semua anggota paguyuban, Pok Darwis, karang taruna, Polsek, Bpbd, anggota SAR, Polsek Airut, dan TNI AL.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Lies Ratriana menambahkan jika tidak segera ditangani sampah-sampah ini akan mengganggu kenyamanan pengunjung dan wisatawan.

“Keluhan dari wisatawan sudah banyak, mereka mengeluhkan sampah sampah yang berada dibibir pantai. Para petugas lapangan sudah membersihkan sampah akibat banjir tersebut, namun karena jumlahnya yang terlampau banyak sudah hampir enam hari sampah masih saja ada,” kata Lies.

Advertisement

Sampah-sampah yang dibersihkan pada kegiatan ini kemudian dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan dengan menggunakan truk dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Suramta menambahkan banyaknya sampah yang menumpuk di bibir pantai terdiri dari kayu kayu kecil dan limbah plastik rumah tangga. “Selain kayu-kayu, plastik limbah rumah tangga juga sangat banyak. Itu tandanya masyarakat masih banyak yang membuang sampah di sungai,” tambah Suramta.

Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai seharusnya lebih ditingkatkan, karena jika terjadi banjir kiriman seperti ini akan sangat mencemari lingkungan.

“Jika sampah menggunung di pantai hingga banyak, wisatawan yang datang ke Pantai Parangtritis atau pantai lainnya akan kecewa dan gambaran pantai yang bersih berkurang menjadi pantai yang kumuh,” kata Lies.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif