Jogja
Sabtu, 19 Maret 2016 - 12:20 WIB

GANGGUAN PENERBANGAN : Penuturan Pilot yang Terkena Teror Sinar Laser saat Terbangkan Pesawat (Bagian I)

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Letkol Pnb Sri Raharjo saat bersiap di Kokpit Pesawat KT-01 Woong Bee untuk melakukan penerbangan dalam melatih siswa Sekbang TNI AU beberapa waktu lalu. (Harian Jogja/Sunartono)

Gangguan penerbangan dialami pilot Lanud Adisutjipto akibat teror sinar laser

Harianjogja.com, SLEMAN- Sinar laser pointer menjadi momok bagi pilot saat menerbangkan pesawat malam hari di Adisutjipto. Bagaimana kisah penerbang disorot laser saat akan mendaratkan pesawat.

Advertisement

(Baca juga :

Duel udara dengan pesawat musuh mungkin bukan sesuatu yang menakutkan bagi penerbang TNI AU. Tetapi, sinar laser justru menjelma sebagai momok bagi penerbang seperti yang dirasakan Letkol Pnb Sri Raharjo.

Pria bersandi burung Martin ini sehari-hari menjabat sebagai Komandan Skadik 102 Wingdikterbang Lanud Adisutjipto. Tugasnya mencetak calon pilot TNI baik tempur, heli maupun angkut dalam tahap bina terbang.

Advertisement

Tak heran, jika anggota TNI kelahiran 1977 ini turut membimbing siswa penerbang langsung di udara. Termasuk yang dilakoni saat terbang malam bagi Jurusan Tempur sejak 29 Februari hingga 14 Maret 2014 lalu. Ketika itu pula ia mengetahui bagaimana rasanya disorot laser saat berada di dalam pesawat. Beruntung sinar menakutkan bagi awak penerbangan itu tak sampai mengenai mata.

“Dirasakan hampir tiap malam, dua pekan [selama latihan] tiap malam ada. Mungkin orang iseng mereka tidak tahu persis betapa besar bahayanya,” ungkapnya, Jumat (19/3/2016).

Mantan penerbang tempur di Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi ini merasakan dua kali sorotan laser pada Jumat (11/3/2016) pekan lalu. Malam itu dirinya menemani calon fighter di kokpit KT-01 selama dua sorti penerbangan. Detik-detik serangan laser ia rasakan pada penerbangan pertama ketika akan memasuki area downwind atau area jelang pendaratan.

Advertisement

Khusus latihan Sekbang, area ini meliputi rute, pesawat latih akan berputar dari timur sisi utara Lanud Adisutjipto kemudian berbelok ke kiri atau ke selatan dan ke kiri lagi untuk menuju ke timur dan bersiap landing di runway sisi barat.

Selama menjalani rute itu dengan durasi waktu tak kurang dari 30 detik, Sri Raharjo terus merasakan sinar laser. Ketika pesawat dari arah timur sudah mulai disorot dengan posisi sinar di sebelah kanan bodi pesawat.

Begitu juga saat akan mendarat, laser terus menyorot di sebelah kiri pesawat. Saat itu ia menduga pelaku berada di area ringroad utara kawasan UPN Veteran Depok, Sleman. Dengan lamanya durasi, ia meyakini pelaku sengaja melakukan untuk menyorot pesawat sebagai bentuk hiburan.

“Itu saat di downwind, di atasnya ringroad utara. Jadi bukan tanpa sengaja kalau saya lihat, soalnya [sinar laser] mengarah terus mulai dari kita di timur ke barat terus menunjuk ke pesawat,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif