Jogja
Jumat, 18 Maret 2016 - 03:20 WIB

PSIM JOGJA : UAD Jajaki Sebagai Sponsor

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PSIM Jogja kemungkinan mendapat sponsor lagi.

Harianjogja.com, JOGJA-Tak cukup hanya mendanai operasional keikutsertaan tim sepakbola DIY di ajang Pra PON XIX, Universitas Ahmad Dahlan (UAD)  juga membuka peluang menjadi salah satu sponsor  bagi PSIM Jogja. Hingga kini pihak kampus yang berlokasi di Jogja dan Bantul itu perlahan tengah melakukan penjajakan dengan manajemen Laskar Mataram.

Advertisement

Kepala Biro Finansial dan Aset UAD Afan Kurniawan membenarkan adanya penjajakan tersebut. Hanya saja, saat ini pihaknya memang masih fokus terhadap tim Pra PON DIY terlebih dulu.

Diakuinya, pemilihan PSIM dilakukannya atas dasar lokasi geografis semata. Pasalnya, lokasi kampus UAD saat ini memang ada di dua titik, yakni di Kota Jogja dan Kabupaten Bantul.

Advertisement

Diakuinya, pemilihan PSIM dilakukannya atas dasar lokasi geografis semata. Pasalnya, lokasi kampus UAD saat ini memang ada di dua titik, yakni di Kota Jogja dan Kabupaten Bantul.

“Untuk sementara, kami memilih PSIM terlebih dulu. Lokasi kampus kami kebetulan berdekatan dengan homebase PSIM kan. Mungkin berikutnya, bisa PSS Sleman dan Persiba Bantul,” terangnya kepada wartawan, Kamis (17/3/2016) siang.

Dipilihnya klub profesional seperti PSIM, diakui Afan, merupakan bentuk dari program pengembangan kerjasama di bidang olahraga khususnya sepak bola. Selama ini pihaknya sudab memberikan dukungan itu kepada klub amatir, yakni PS Tamanan (Bantul) dan  Orion UAD (Kota Jogja). “Untuk kepastianya [mendukung PSIM], kami masih menunggu kejelasan kompetisi saja,” imbuh dia.

Advertisement

“Memang ada penjajakan kerjasama ke arah sana untuk mendukung PSIM,” ungkap Kepala Biro Finansial dan Aset UAD, Afan Kurniawan, Kamis (17/3/2016).

Affan mengaku dipilihnya PSIM dibanding dua tim sesama anggota Divisi Utama yang ada di DIY lainnya seperti PSS Sleman dan Persiba Bantul dikarenakan salah satunya karena faktor georgrafis semata. Sebab, lokasi kampus UAD berada di dalam wilayah Kota Jogja yang masih ada di kawasan dekat Stadion Mandala Krida. Kebetulan Wisma PSIM juga berdekatan dengan stadion tersebut.

“Itu hanya salah satu pertimbangan saja kami memilih PSIM. Lagi pula kami juga punya tim sepak bola setelah mengakusisi PS Orion dan ikut kompetisi internal Askot PSSI Kota Jogja,” jelas dia.

Advertisement

Terlebih dengan kondisi pesepakbolaan tanah air yang tengah karut marut seperti saat ini, ia khawatir akan berimbas pada masa depan sepakbola di Indonesia. Oleh karena itulah, apapun kondisinya, pembinaan sepakbola di tingkat bawah menurutnya tetap harus berjalan. “Ketika semua institusi dan perusahaan memilih untuk angkat tangan mengelola sepakbola, terutama yang non profit, tapi kami malah coba menentang arus. Kalau tidak begini, masa depan sepakbola Indonesia akan semakin suram,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru pernah mengatakan bahwa sebagai klub yang berlaga di kasta Divisi Utama, PSIM Jogja memang fokus pada penjaringan bibit-bibit pemain muda. Setidaknya itu terbukti dari di musim terakhir, PSIM Jogja memang memperbesasr kuota pemain lokal di skuat mereka.

Itulah sebabnya, untuk tetap bisa meneruskan pembinaan itu, pihaknya mengaku membutuhkan dukungan dari pihak ketiga. Dengan dukunga tersebut, ia yakin PSIM Jogja nantinya tetap akan bisa eksis. “PSIM Jogja memang bertekad untuk menjadi muara dari para pemain muda untuk memulai karir sepakbola profesionalnya,” kata Agung.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif