Jateng
Kamis, 17 Maret 2016 - 05:50 WIB

SERTIFIKASI HALAL : LP POM MUI Jateng Klaim Jaminan Halal Tuntutan Pasar Internasional

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi labelisasi halal bahan makanan. (halalville.blogspot.com

Sertifikasi halal pada era globalisasi menjadi keharusan karena menjadi perhatian serius masyarakat internasional

Semarangpos.com, SEMARANG — Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LP POM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menyatakan di era globalisasi jaminan produk halal menjadi keharusan.

Advertisement

Menurut Sekretaris LP POM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah (Jateng) Achmad Izzuddin tuntutan sertifikasi sesuai standar produk halal yang menjamin keamanan dan asal-usul produk menjadi perhatian serius dari masyarakat internasional. “Persepsi konsumen atas konsepsi produk yang halal tidak hanya murni pertimbangan agama semata, tapi halal telah menjadi simbol untuk jaminan mutu dan pilihan gaya hidup masyarakat,” katanya, Rabu (16/3/2016).

Pasar produk halal, lanjut dia, kemudian berkembang menjadi arena yang menjanjikan keuntungan dan berpengaruh pada persaingan produk antarprodusen. “Produk yang halal tidak hanya sebatas makanan saja, tapi juga bidang lainnya semisal hotel, objek wisata, dan lainnya,” ujar Izzuddin.

Tuntutan Pasar Internasional?
Sementara itu, Ketua Umum MUI Jateng K.H. Achmad Darodji menyatakan perlunya penerapan wisata syariah berupa destinasi wisata dan kuliner yang bersertifikasi halal.

Advertisement

Label halal hasil sertifikasi halal, sambung dia, telah menjadi tuntutan pasar internasional, terlebih dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Januari 2016. “Tuntutan pasar internasional akan lebel halal pada era MEA ini sudah menjadi keharusan,” ujar Darodji.

Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, menurut Darodji harus bisa memberikan jaminan produk halal, terutama pada kuliner. Achmad Darodji yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum MUI Jateng pada musda di Semarang 9 Maret 2016,  mencontohkan Malaysia sebagai negara yang lebih kecil mampu menyelenggarakan festival Halal Foods di Tiongkok. “Indonesia yang muslimnya lebih banyak seharusnya dapat menjadi garda depan terkait produk halal,” harap dia.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif