Jogja
Kamis, 17 Maret 2016 - 09:55 WIB

JJLS GUNUNGKIDUL : Harga Tinggi, Warga Tergiur Jual Tanah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ruas JJLS di Gunungkidul (JIBI/Dok)

JJLS Gunungkidul mendorong warga menjual lahan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Proyek pembangunan Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi warga di Kecamatan Panggang, Gunungkidul. Rupiah tersebut datang dari aksi jual tanah yang mereka lakukan kepada sejumlah warga luar daerah yang berani membeli dengan harga tinggi.

Advertisement

Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Girisekar, Sutarpan. Ia menjelaskan proyek pembangunan JJLS memang menjadikan warga setempat tergiur untuk menjual tanah mereka.

“Sudah ada belasan warga yang melaporkan terkait dengan penjualan tanah,” katanya, Rabu (14/3/2016).

Ia melanjutkan, aksi jual tanah yang dilakukan warga tersebut ditakutkan akan merugikan diri mereka sendiri. Pemerintah desa berupaya untuk memberikan pengertian kepada warga melalui jalan sosialisasi.

Advertisement

Pihaknya nanti mencoba memberikan beberapa kemungkinan yang terjadi jika warga tetap memutuskan untuk menjual tanah terus menerus. Harga tinggi yang ditawarkan kepada warga memang menggiurkan, namun jangan sampai nantinya warga hanya jadi penonton dan tidak bisa menikmati keuntungan dari wilayah yang nantinya diperkirakan menjadi jalur pariwisata tersebut.

“Jangan sampai warga setempat hanya jadi penonton saja atau malah dirugikan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno membenarkan tanah di Gunungkidul sudah menjadi incaran warga luar daerah. Sektor pariwisata yang mulai dikembangkan di Kabupaten terluas Di Jogjakarta tersebut mengiming-imingi masyarakat luar daerah untuk berinvestasi.

Advertisement

Namun ia tidak dapat melarang penjualan tanah yang dilakukan oleh warga Gunungkidul. Hanya saja ia berharap warga dapat lebih bijak dalam mengelola tanah milik mereka. Pihaknya pun akan turut mengawasi agar tidak semua aset tersesbut mudah dijual begitu saja.

“Asalkan tidak merugikan warga setempat. Kami pemerintah juga akan mengawasi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif