Soloraya
Kamis, 17 Maret 2016 - 21:40 WIB

CITY WALK SOLO : PKL City Walk Minta Relokasi Ditangguhkan, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sisa air hujan terlihat menggenangi sebagian lahan taman parkir di sisi selatan Stadion Sriwedari, Solo, Kamis (17/3/2016). Taman parkir yang sering tergenang air seusai hujan tersebut menurut rencana digunakan untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) citywalk, Jl. Slamet Riyadi, setelah program relokasi dilaksanakan pada 1 April 2016. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

City walk Solo, alasan lokasi tidak layak untuk berjualan makanan, PKL city walk meminta relokasi ditangguhkan.

Solopos.com, SOLO–Pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning yang biasa berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menangguhkan relokasi ke kompleks Stadion Sriwedari sisi selatan. PKL menilai lokasi yang disarankan pemerintah tidak layak untuk berjualan makanan.

Advertisement

Pantuan Solopos.com di kompleks sebelah selatan Stadion Sriwedari, Kamis (17/3/2016) siang, tanah lapang tersebut tengah digunakan untuk berlatih mobil dari beberapa lembaga kursus menyetir mobil. Kondisi lokasi becek dan banyak genangan sisa hujan, Rabu (16/3/2016) malam.

Salah seorang pengelola kios potong rambut di belakang Stadion Sriwedari, Syamsul, 25, mengatakan setiap hujan turun kawasan yang menjadi bakal tempat relokasi PKL gerobak kuning tersebut selalu tergenang.

“Di sini belum ada saluran drainasenya. Kalau hujan, walaupun tidak deras, pasti tergenang. Ketinggian airnya bisa sampai mata kaki orang dewasa,” tuturnya saat ditemui Solopos.com di kios belakang Sriwedari, Kamis siang.

Advertisement

Syamsul mengaku belum mengetahui wacana pemerintah memindahkan PKL gerobak kuning di belakang kiosnya. “Belum tahu. Kalau benar, kasihan. Tempatnya becek seperti itu. Harusnya dibenahi dulu,” jelasnya.

Ketua Paguyuban Pedagang Kali Lima Purwotomo (Kalitomo), Sukirno Saptoraharjo, menjelaskan pihaknya tengah berupaya menemui Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo untuk mencari solusi riil relokasi PKL gerobak kuning.

“Hari ini saya mau menemui beliau, ternyata sedang ada acara di luar. Tapi saya sudah menitipkan surat lewat ajudan beliau. Intinya PKL minta relokasi ditangguhkan. Paling tidak sampai lokasinya benar-benar layak untuk berjualan makanan. Kalau kondisinya seperti itu, siapa yang mau jajan di sana,” katanya saat berbincang secara terpisah.

Advertisement

Sukirno berharap Wali Kota mau ikut meninjau bakal lapak PKL gerobak kuning, Senin (21/3/2016) mendatang. “Rencananya ada peninjauan dengan Dinas Pengelolaan Pasar, Satpol PP, dll. Kami berharap Pak Wali ikut agar tahu kondisinya di lapangan. Setelah melihat kondisinya mangga,” ujarnya.

Menurut Sukirno, pihaknya belum mendapatkan detail teknis apabila disarankan pindah di kompleks Stadion Sriwedari. “Sampai sekarang belum jelas. Tempatnya bisa dipakai setiap hari atau bagaimana. Karena di sana setiap Minggu dipakai untuk bursa mobil bekas juga,” bebernya.

Sementara itu, Perwakilan PKL, Buyeng Hartawan, meminta toleransi agar Pemkot bisa memperpanjang batas waktu pengosongan lahan hingga akhir April mendatang.

Sebelumnya, Pemkot memberi tenggat 1 April, kawasan city walk steril dari aktivitas PKL. Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Subagiyo menyatakan relokasi PKL gerobak kuning merupakan kegiatan Pemkot dalam menata kawasan city walk Jl. Slamet Riyadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif