SOLOPOS.COM - Bendera Partai Demokrat (Dok/JIBI/Solopos)
Pilkada 2017 terus dipersiapkan.
Harianjogja.com, JOGJA-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Jogja lebih berhati-hati dalam berkoalisi dengan partai yang akan mengusung calon wali kota dan calon wakil wali kota.
“Kami akan melakukan survei dahulu sebelum menentukan pilihan,” kata Ketua DPC Demokrat Kota Jogja, Samsul Hadi, Senin (14/3/2016).
Samsul mengatakan partainya akan berkoalisi dengan partai yang mengusung tokoh-tokoh yang dinilai potensial dalam pilwalkot 2017 mendatang. Menurutnya, pilihan dalam pilwalkot diharapkan dapat mendongkrat perolehan suara di pemilihan legislatif (pileg) 2019.
Ia mengakui perolehan suara Demokrat di 2014 merosot tajam dari 10 kursi keterwakilan di DPRD Kota Jogja pada 2009 menjadi satu kursi atau dari 50.000 lebih suara menjadi beberapa ribu saja. Samsul bertekad mengembalikan suara yang hilang. Karena itu Samsul menginginkan dukungan partainya untuk calon wali kota dan wakil walikota yang berpotensi menang.
“Karena di beberapa daerah sebagian calon yang didukung Demokrat menang dalam pilkada serentak 2015,” ujarnya.
Menurut dia, kehati-hatian itu juga merupakan instruksi dari Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka SBY Tour de Java di Grand Quality Hotel pada Minggu (13/3/2016) malam. Samsul menyebutkan pesan SBY agar kader Demokrat di DIY intropeksi menyeluruh atas merosotnya perolehan suara.
Kemudian dalam mendukung pasangan calon walikota agar tidak mudah terkecoh. Mendekati pilwalkot nanti, ujar Samsul, pihaknya akan mengusulkan sejumlah nama yang layak diusulkan jadi calon wali kota. Saat ini pihaknya juga masih menjajaki dengan beberapa partai, termasuk tokoh-tokoh yang sudah muncul dalam bursa pilwalkot 2017.