Soloraya
Rabu, 16 Maret 2016 - 02:40 WIB

PERTANIAN KARANGANYAR : Bulog Belum Optimal Serap Gabah Petani

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi panen padi (JIBI/dok)

Panen padi Karanganyar diharapkan bisa terserap oleh Bulog.

Solopos.com, KARANGANYAR – Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menilai, selama ini serapan gabah petani pada masa panen raya padi oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) belum maksimal.

Advertisement

Akibatnya, sebagian gabah hasil panen petani dijual kepada pedagang atau tengkulak. Pendapat tersebut disampaikan Bupati saat ditemui solopos.com, di kantornya, Selasa (15/3/2016).

“Kalau data persentase gabah yang diserap Bulog berapa saya tidak tahu rincinya. Tapi menurut saya belum cukup banyak. Jadinya ya [gabah] dijual ke pedagang,” kata dia.

Advertisement

“Kalau data persentase gabah yang diserap Bulog berapa saya tidak tahu rincinya. Tapi menurut saya belum cukup banyak. Jadinya ya [gabah] dijual ke pedagang,” kata dia.

Yuli, panggilan akrabnya, mengaku tidak tahu alasan belum optimalnya serapan gabah oleh Bulog. Yang pasti, menurut dia, tengkulak yang diuntungkan bila gabah tak diserap Bulog.

Yuli mengungkapkan, ada stigma di masyarakat, menjual gabah ke Bulog sulit. Penyebabnya, persyaratan yang rumit. Pandangan tersebut sudah ada sejak beberapa tahun lalu.

Advertisement

Yuli menilai pemerintah pusat perlu membenahi prosedur penyerapan gabah petani oleh Bulog. Pendekatan itu mesti dilakukan untuk mengimbangi program kedaulatan pangan.

“Program peningkatan produksi padi untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional harus diikuti dengan peningkatan kapasitas penyerapan hasil panen padi oleh Bulog,” tambah dia.

Yuli menjelaskan, di Karanganyar sudah memasuki masa panen raya padi 2016. Produksi padi pada masa panen raya paling tinggi, dibandingkan masa-masa panen lainnya.

Advertisement

Dia meminta jajarannya mengambil langka-langkah yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi padi. Seperti dengan percepatan tanam, intensifikasi dan ekstensifikasi.

Anggota Komisi B DPRD Karanganyar, Anung Marwoko, menilai perlunya ada jaminan stabilitas harga gabah pada masa panen. Tujuannya supaya petani tidak dipermainkan tengkulak. Anung menilai garansi stabilitas harga gabah menjadi kewenangan pemerintah pusat. “Kalau Pemkab kan mengupayakan peningkatan produksi, mengurangi biaya produksi,” kata dia.

Politikus Partai Golkar tersebut menilai, mestinya pemerintah pusat tak hanya fokus peningkatan produksi. Stabilitas harga gabah pada masa panen juga harus menjadi perhatian. Alasannya, menurut Anung, selama ini petani dirugikan dengan terjunnya harga gabah saat panen. “Stabilitas harga pembelian pemerintah terkait kesejahteraan petani,” tambah dia.

Advertisement

Terpisah, Kepala Gudang Bulog Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo, Joko Suwondo, saat dihubungi solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Selasa, nomor HP-nya tidak aktif.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif