Jogja
Rabu, 16 Maret 2016 - 19:55 WIB

MUBENG BERINGHARJO : Hati-Hati Terhadap Uang Pecahan Rp50.000 dan Rp100.000

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Mubeng Beringharjo kali ini berisi tips kewaspadaan terhadap uang palsu

Harianjogja.com, JOGJA–Menjadi pedagang bertahun-tahun membuat Sirep, salah satu penjaja keset di Pasar Beringharjo, Jogja waspada terhadap uang terutama pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.

Advertisement

“Saya sudah beberapa kali mendapatkan uang palsu jadi sekarang lebih berhati-hati,” ujar dia kepada Harian Jogja di Pasar Beringharjo, Jogja, Selasa (15/3/2016).

Setiap ada pembeli yang membayar dengan kedua pecahan tersebut, ia akan membawa uang tersebut ke toko yang memiliki alat untuk melihat keaslian uang. “Misalnya, dia belanja Rp25.000, uangnya palsu, saya rugi barang dan uang kembalian,” ungkap dia.

Sirep sudah satu tahun ini berjualan keset, tatakan gelas dari kain, dan serbet. Ia mendapatkan setoran barang itu dari Bandung. Harganya untuk keset Rp10.000 per lembar, sedangkan tatakan kecil dari kain dijual dengan harga Rp10.000 dapat empat. Daganganya itu tidak setiap hari laku terjual. Tempat berjualannya pun pindah-pindah.

Advertisement

“Kadang sehari enggak ada yang laku, kadang seminggu laku satu,” ucap dia.

Sebelum berjualan keset, tatakan kain, dan serbet, ia berjualan pakaian dalam. Namun, karena untung yang kecil, ia beralih profesi. Berjualan menjadi kegiatan rutinnya dan untuk mencari nafkah.

Ia juga murah hati. Ketika saat berjualan ia sudah untung, ia tidak segan-segan memberikan bonus kepada pelanggannya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif