News
Rabu, 16 Maret 2016 - 16:30 WIB

KURS RUPIAH : Rupiah Terjun Bebas, Ditutup Melemah 104 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali melemah tajam hari ini seiring spekulasi kenaikan The Fed Rate.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah terus melemah dalam dua hari terakhir. Di pasar spot hari ini, Rabu (16/3/2016), rupiah terjun bebas dan ditutup di level Rp13.267/dolar AS atau melemah 103 poin (0,78%). Hal ini seiring naiknya harga minyak dunia dan dan spekulasi kenaikan The Fed Rate.

Advertisement

Pagi tadi, Bloomberg Dollar Index mengemukakan rupiah dibuka melemah 13 poin atau 0,1% ke Rp13.177/dolar AS. Rupiah selanjutnya melemah 18 poin atau 0,14% ke Rp13.182/dolar AS. Rupiah melemah di saat bank sentral AS tengah menggelar rapat untuk memutuskan besaran Fed Rate yang akan diumumkan Kamis (17/3/2016) dini hari WIB.

Meski pasar meyakini suku bunga tersebut belum naik, indeks dolar AS nampaknya memanfaatkan agenda tersebut untuk menguat meski tipis. Harga minyak melesat setelah terperosok dua hari setelah persediaan di Amerika Serikat yang dirilis American Petroleum Institute hanya naik 1,5 juta barel pada Selasa (15/3/2016).

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei diperdagangkan menguat 1,42% ke US$38,62 per barel dan Brent untuk kontrak Mei menguat 1,01% ke US$39,13 per barel pukul 10.27 WIB pada perdagangan hari ini.

Advertisement

Data American Petroleum Institute menyebutkan persediaan hanya naik 1,5 juta barel pada Selasa yang merupakan kenaikan terkecil sejak 12 Februari 2016. Angka tersebut merupakan setengahnya dari peningkatan pasokan pekan lalu yang mencapai 3,2 juta barel menurut survei Bloomberg yang membuat persediaan pada tingkat tertinggi di lebih dari delapan dekade.

Pasokan Kirkuk di Irak dihentikan untuk hari ketiga, kata orang di North Oil Co. yang paham dengan masalah tersebut. Ahli Strategi Utama CMC Markets di Sydney Michael McCarthy mengatakan secara bertahap pasokan telah keluar dari pasar.

“Ada tanda-tanda penurunan output di AS dan jumlah kilang pengeboran terus menurun. Dengan adanya kombinasi faktor tersebut dan penjualan yang ramai kita bisa melihat stabilitas,” paparnya seperti dikutip Bloomberg.

Advertisement

Kurs acuan Bank Indonesia merosot ke level terendah 2 pekan pada Rabu. Pernyataan Gubernur Bank of Japan picu pelemahan yen. Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.169 per dolar AS, melemah 82 poin atau terdepresiasi 0,63% dari kurs kemarin. Kurs tersebut adalah yang paling lemah sejak 3 Maret 2016.

Kurs jual ditetapkan di Rp13.235 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.103 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli melebar menjadi Rp132. Rupiah berfluktuasi antara Rp13.138—Rp13.186 per dolar AS di pasar spot kemudian diperdagangkan melemah 10 poin ke Rp13.174 per dolar AS pada pukul 11.08 WIB.

Kurs Asia bergerak variatif. Baht memimpin dengan apresiasi 0,22%, diikuti oleh dolar Singapura yang menguat 0,09%. Di sisi lain won melemah 0,51% bersama renminbi yang melemah 0,1%.

Pernyataan Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengerem laju apresiasi yen. Kuroda mengatakan suku bunga Jepang secara teoritis bisa turun hingga -0,5%. Yen melemah 0,25% ke 113,44 per dolar AS pad apukul 11.22 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif