Jogja
Rabu, 16 Maret 2016 - 12:20 WIB

KORUPSI PERGOLA JOGJA : Dalam Penjara, Irfan Susilo Bikin Bank Sampah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Pengepul mendatangi Bank Sampah Mitra Insani membeli sampah yang disetor warga. Harian Jogja/Andreas Tri Pamungkas

Korupsi pergola Jogja, terpidana aktif melakukan kegiatan sosial.

Harianjogja.com, JOGJA-Terpidana kasus korupsi pengadaan tanaman pergola, Irfan Susilo  aktif mengelola bank sampah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Jogja atau Lapas Wirogunan. Bahkan mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja itu juga sekaligus yang memprakarsai adanya bank sampah di Lapas tersebut.

Advertisement

(Baca Juga : KORUPSI PERGOLA JOGJA : Kepala BLH Jogja Dihukum 1,5 Tahun Penjara)

“Bank sampah sudah berjalan sejak lima bulan terakhir ini,” kata Irfan di sela-sela mengikuti acara ‘Gerakan Puisi Menolak Korupsi’ di Aula Lapas Wirogunan, Selasa (15/3/2016).

Irfan mengatakan semua sampah yang ada dalam lapas dikumpulkan bersama teman-temannya di tiap blok. Sampah-sampah itu dipilah satu persatu untuk dimanfaatkan kembali menjadi barang yang bernilai.
Sebagian dibuat pupuk kompos untuk sampah organik, sebagian jadi kerajinan, “Ada juga yang dijual kembali,” katanya. Kegiatan itu juga atas bimbingan dan pendampingan petugas Lapas Wirogunan.

Advertisement

Irfan divonis 1,5 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jogja pada Desember 2015. Selain pidana badan, Irfan juga dikenakan denda Rp50 juta subsider satu bulan penjara jika denda tak dibayarkan.

Selama dalam Lapas, Irfan mengaku tidak merasa terkekang. Justru menjadi ruang intripeksi diri. Bahkan dia mengaku banyak beribadah. Selepas keluar Lapas nanti dia akan tetap mengabdi untuk masyarakat tanpa harus di lembaga pemerintah, “Salah satunya melalui kegiatan bank sampah,” ujar Irfan.

Kepala Lapas Wirogunan, Zaenal Arifin mengakui kegiatan bank sampah di Lapas baru pertama kali ada. Keberadaan bank sampah juga menghasilkan kreativitas bagi semua warga binaan, bahkan terkadang ada ada penghasilan dari sampah yang dijual. Menurut Zaenal, pengelolaan bank sampah di Lapas juga menjadi percontohan masyarakat.

Advertisement

“Terkadang ada masyarakat yang bertanya cara pengelolaan sampah, kegunaan tiap sampah,” ujar Zaenal.

Keberadaan bank sampah menjadi tambahan program pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan yang sudah berjalan dan menghasilkan karya yang bernilai jual, seperti tas, sarung bantal, dompet, dan sebagainya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif