Soloraya
Selasa, 15 Maret 2016 - 00:30 WIB

KRISIS PANGAN WONOGIRI : Ini Tiga Desa Rawan Pangan di Paranggupito Yang Diawasi Ketat Karena Rawan Pangan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesanggem menanam jagung di lahan Perhutani KPH Mojokerto, Sabtu (12/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Krisis pangan Wonogiri, ada tiga desa yang harus dipantau ketat akibat rawan pangan.

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak tiga desa di Paranggupito menjadi fokus perhatian pemerintah karena berpotensi rawan pangan. Ketiga desa tersebut adalah Gudangharjo, Songbledek dan Gunturharjo.

Advertisement

Pada awal musim hujan lalu, beberapa wilayah di Paranggupito masih mengalami kekurangan air karena hujan belum turun secara merata. Menurut Camat Paranggupito, Haryanto, di Paranggupito sisi selatan sempat tidak turun hujan sekitar 14 hari. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas tanaman padi menurun.

“Padinya gabuk [tak berisi] karena kurang air. Tetap bisa panen tapi hasilnya turun,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (14/3/2016). Pemerintah kecamatan pun telah berencana untuk mengajukan bantuan kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) jika hasil panen nanti tidak mampu mencukupi kebutuhan warga.
Sebelumnya, Kepala Desa Songbledek, Paranggupito, Sutoto, mengatakan pada awal Januari lalu Songbledek tidak diguyur hujan selama tiga pekan. Akibatnya persediaan air bersih warga pun menipis. Selain itu kondisi pertanian di wilayahnya juga mulai memprihatinkan. Tanaman jagung yang seharusnya sudah dapat dipanen, justru tidak mengeluarkan hasil karena kekurangan air. Begitu juga dengan tanaman padi yang kualitasnya menurun.

“Kondisi pertanian memprihatinkan karena kekurangan air,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Wonogiri, Stefanus Pranowo, mengatakan saat ini ada tiga desa di Paranggupito yang tengah dipantau karena rawan krisis pangan. Ketiga desa tersebut adalah Songbledek, Gunturharjo, dan Gudangharjo. “Di ketiga daerah itu sempat kurang air karena tidak turun hujan. Sejauh ini belum ada gagal panen, tapi terus kami pantau karena rawan,” kata dia kepada wartawan di Wonogiri, Senin.

Menurut dia, kurangnya pasokan air pada wilayah pertanian warga menjadikan kualitas tanaman menurun. Ada kemungkinan hasil panen tidak akan maksimal, sehingga pemerintah perlu menyiapkan bantuan pasokan beras untuk ketiga wilayah tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif