News
Selasa, 15 Maret 2016 - 15:25 WIB

DEMOKRASI MYANMAR : Sekutu Dekat Suu Kyi Terpilih Menjadi Presiden

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aung San Suu Kyi (Reuters)

Demokrasi Myanmar mencatat sejarah dengan terpilihnya sekutu dekat Suu Kyi sebagai presiden.

Solopos.com, YANGON – Momen bersejarah terjadi di Myanmar. Parlemen Myanmar Selasa (15/3/2016) ini memilih Htin Kyaw, sekutu dekat dan sahabat lama pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi sebagai presiden baru negeri itu. Pria berumur 69 tahun itu menjadi presiden dari kalangan sipil pertama di Myanmar dalam kurun waktu puluhan tahun ini.

Advertisement

Kyaw terpilih dengan meraih 360 suara dari 652 suara anggota di majelis rendah dan majelis tinggi parlemen dalam voting yang digelar hari ini. Para anggota parlemen langsung bertepuk tangan begitu hasil penghitungan suara diumumkan di Naypyidaw, ibu kota Myanmar, tempat parlemen dan kantor-kantor pemerintahan berada.

Demikian seperti dilansir detikcom dari sebuah kantor berita, Selasa (15/3/2016). Hal ini menjadikan Kyaw kepanjangan tangan bagi Suu Kyi, yang secara konstitusional tak bisa mencalonkan diri menjadi presiden.

Sesuai konstitusi era junta militer, Suu Kyi tak bisa menjadi presiden Myanmar. Ini dikarenakan peraih Nobel Perdamaian itu menikah dan memiliki anak-anak dengan warga asing. Untuk diketahui, Suu Kyi menikah dengan ilmuwan berkewarganegaraan Inggris, mendiang Michael Aris. Kedua putra mereka pun berpaspor Inggris.

Advertisement

Namun ikon demokrasi itu telah bertekad untuk memimpin negara, terlepas siapa yang menjadi presiden, menyusul kemenangan mutlak partainya dalam pemilu pada November 2015 lalu. Di parlemen, partai NLD menduduki mayoritas kursi. Dari 440 kursi di majelis rendah, sebanyak 255 kursi dikuasai NLD. Dominasi NLD juga tampak di majelis tinggi, dengan menguasai 135 kursi dari 224 kursi.

Kyaw telah lama menjadi anggota lingkar dalam terpercaya bagi Suu Kyi. Beberapa tahun terakhir, putra seorang penyair ternama itu telah membantu mengelola yayasan amal milik Suu Kyi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif