Jogja
Selasa, 15 Maret 2016 - 16:55 WIB

DEMO BANTUL : Massa NU Geruduk Pemkab Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Demo Bantul terjadi di kantor Pemkab Bantul

Harianjogja.com, BANTUL- Ratusan warga Nahdatul Ulama (NU) Bantul menggeruduk kompleks kantor Pemerintaj Kabupaten (Pemkab) Bantul Selasa (15/3/2016) siang, terkait buku berjudul Sunah-sunah Setelah Kematian yang diedarkan Dinas Sosial. Massa menilai anggaran publik digunakan untuk mengampanyekan ajaran yang tidak toleran.

Advertisement

Ratusan massa NU semula bergerak ke kompleks Sekeretariat Daerah (Setda) di Paseban Bantul. Setelah itu, massa mendatangi kompleks kantor Pemkab di daerah Manding Kidul menuju Kantor Dinas Sosial. Mereka memprotes beredarnya buku Sunah-sunah Setelah Kematian di masyarakat.

Buku itu dibeli oleh Dinas Sosial dan diedarkan ke kaum rois di Bantul. Buku itu menyatakan tradisi tahlil sebagai hal yang dilarang dalam ajaran Islam. Warga NU yang lekat dengan tradisi tahlil mengklaim tidak terima dengan isi ajaran buku tersebut. Koordinator Umum (Kordum) Aksi Kuncoro mengatakan, Pemkab Bantul melalui Dinas Sosial justru menggunakan anggaran daerah untuk mengampanyekan hal-hal yang antitoleransi.

Padahal kata dia, tahlil telah menjadi budaya dan tradisi di kalangan warga Nahdliyin.

Advertisement

“Ajaran buku itu juga memecah belah umat. Belanja anggaran publik itu enggak masalah, asal jangan digunakan untuk hal-hal seperti ini,” tegas dia, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif