News
Senin, 14 Maret 2016 - 19:30 WIB

PENGGEREBEKAN DENSUS 88 : Polri Akui Kesalahan Prosedur Saat Densus 88 Kawal Siyono

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Densus 88 (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Penggerebekan Densus 88 di rumah Siyono di Cawas, Klaten, berujung kematian. Polri mengakui ada kesalahan prosedur dalam pengawalan Densus 88.

Solopos.com, JAKARTA — Polri mengakui ada kesalahan prosedur personel Tim Densus 88 Antiteror saat menangkap Siyono, terduga teroris asal Klaten. Akibat kelalaian itu, Siyono meninggal ketika digelandang ke sejumlah tempat terkait pengembangan perkara terorisme pada Jumat (11/3/2016) lalu.

Advertisement

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Anton Charliyan menyayangkan saat peristiwa, terduga teroris itu hanya dikawal dua anggota Densus 88 berpangkat perwira pertama dan perwira menengah.

Menurut Anton, dua anggota tersebut termakan rayuan Siyono yang meminta penutup mata dan borgolnya dibuka. Di luar perkiraan, ternyata pelaku tidak kooperatif dan melawan sehingga menyebabkan perkelahian di dalam mobil.

“Kami juga menyayangkan dan mempertanyakan. Kenapa cuma sendiri? Karena pelaku kooperatif, tapi ini kesalahan prosedur. Seharunya minimal dua orang yang mengawal, kami salah,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3/2016).

Advertisement

Menurut dia, semestinya penyidik Densus 88 tidak mudah terpengaruh bujuk rayu Siyono, mengingat terduga merupakan orang penting dalam pengusutan jaringan teroris. Oleh sebabnya, sambung Anton, Divisi Profesi dan Pengamanan Polri langsung turun menyelidiki dugaan pelanggaran prosedur tersebut.

“Sejumlah anggota Propam sudah berjalan menyelidiki kasus tersebut. Secara internal akan kami tindak. Kami akan menertibkan soal membawa tahanan,” tuturnya.

Namun Anton enggan membeberkan identitas maupun inisial dua anggota Densus 88. Menurut dia hal tersebut demi menjaga kerahasiaan personel detasemen tersebut. Baca juga: Terkuak! Siyono Tewas Setelah Berkelahi dengan Anggota Densus, Ada Pendarahan di Kepala.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif