Soloraya
Senin, 14 Maret 2016 - 06:00 WIB

DANA HIBAH SOLO : Pencairan Dana Hibah Radya Pustaka Kembali Terlambat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum Radyapustaka Solo (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Dana hibah Solo untuk Museum Radya Pustaka terlambat pada 2016.

Solopos.com, SOLO–Komite Museum Radya Pustaka kembali terlambat menerima pencairan dana hibah museum termin pertama tahun anggaran 2016. Keterlambatan pencairan dana hibah mengganggu operasional museum.

Advertisement

Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo, menuturkan keterlambatan pencairan dana hibah sudah kali kedua. “Sejak kebijakan penerima dana hibah harus berbadan hukum, pencairannya telat. Ini kejadian kedua,” tuturnya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (13/3/2016) siang.

Purnomo menyatakan sesuai jadwal biasanya dana hibah termin pertama biasanya diterima pihak komite paling lambat pada awal Maret. “Sampai pertengahan bulan [Maret] ini belum cair. Besok [Senin (14/3/2016)] akan kami tanyakan ke Disbudpar,” katanya.

Menurut Purnomo, imbas pencairan dana hibah tersebut berdampak pada tersendatnya pembayaran karyawan, pengurus, serta penasihat komite. “Kami harus mencari dana utangan untuk menomboki dulu kebutuhan museum. Paling tidak duit keluar sudah Rp10 juta/bulan. Itu pun masih ada yang belum dapat gaji, seperti tenaga kebersihan,” bebernya.

Advertisement

Purnomo mengakui keterlambatan pencairan dana hibah juga mempengaruhi produktivitas karyawan museum. “Sebelum ada keterlambatan pencairan dana hibah ini, mereka masih semangat. Tapi semenjak gaji telat-telat, semangat mereka menurun. Tapi saya pastikan museum tetap buka seperti biasa. Walaupun kadang buka sedikit terlambat atau tutup sedikit lebih cepat,” ujarnya.

Disinggung soal usulan dana hibah untuk operasional museum, Purnomo mengungkapkan tahun ini museum hanya mendapatkan jatah Rp300 juta. “Usulan kami paling tidak dua kali lipat dari dana hibah tahun lalu [Rp400 juta], tapi ternyata yang disetujui hanya Rp300 juta. Dana ini rencananya kami maksimalkan untuk operasional saja,” kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Suzana, saat ditemui Solopos.com di kantornya belum lama ini,  mengatakan pencairan dana hibah Museum Radya Pustaka menunggu kebijakan Wali Kota. “Semenjak ada perubahan mekanisme baru pencairan dana hibah, pencairannya menunggu kebijakan Pak Wali [F.X. Hadi Rudyatmo],” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif