Soloraya
Minggu, 13 Maret 2016 - 17:30 WIB

KERUSAKAN INFRASTRUKTUR SRAGEN : Jembatan Sapreh Ambrol, Akses 2 Desa Terputus

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di Jembatan Sapreh yang terputus, Minggu (13/3/2016). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kerusakan infrastruktur Sragen terjadi di jembatan Sapreh, Karangmalang, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN–Jembatan Sapreh yang menghubungkan Desa Puro dan Desa Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Sragen terputus akibat ambrol, Kamis (10/3/2016) pagi.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, Minggu (13/3/2016), terdapat lubang sepanjang 4 meter, lebar 2,5 meter dengan kedalaman sekitar 6 meter di badan jembatan sebelah barat. Permukaan jembatan di sekitar lubang itu juga mengalami retak-retak sehingga membahayakan keselamatan pengguna jalan. Guna menanggulangi jatuhnya korban, warga menutup akses jalan antardesa itu. Mereka memasang barikade dengan sejumlah pohon bambu yang dipasang melintang. Kendaraan roda empat dan roda dua tidak bisa melintasi jembatan Kali Garuda itu.

”Setiap hujan lebat di lereng Gunung Lawu, biasanya kali ini banjir. Banjir yang terjadi pada Kamis pagi itu membuat jembatan ambrol,” kata Sutati, 60, warga Desa Puro, saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Sutati menjelaskan sebelum ambrol, jembatan itu selalu ramai dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat. Akibat ambrolnya jembatan, warga terpaksa harus memutar arah sejauh sekitar 2,5 km melintasi kawasan Plumbungan. Menurut Sutati, Jembatan Sepreh sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki. Ambrolnya jembatan itu ditengarai kondisi jembatan yang sudah lapuk. ”Sejak saya masih kecil, jembatan itu belum pernah diperbaiki. Hanya ada rehab pagar kecil di sebelah barat belum lama ini,” terang Sutati.

Advertisement

Karyo Semito, 55, warga Dusun Sepreh, mengatakan aparat desa dan kecamatan sudah meninjau ambrolnya jembatan. Dia berharap jembatan itu bisa diperbaiki secepatnya mengingat banyaknya pengguna jalan yang memanfaatkan fasilitas umum itu. ”Dulu lubang jembatan itu masih kecil. Karena kali kerap banjir, lubang itu makin membesar hingga akhirnya ambrol,” terang Karyo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif