Jogja
Sabtu, 12 Maret 2016 - 07:20 WIB

WARGA TOLAK HOTEL : Penduduk Parangkusumo Cemas Tergusur

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga Pantai Parangkusumo (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Warga tolak hotel, warga mulai was-was

Harianjogja.com, BANTUL– Warga penghuni pantai selatan mulai cemas, menyusul rencana Pemerintah Daerah membangun hotel berbintang di kawasan wisata Parangtritis-Parangkusumo, Kretek, Bantul.

Advertisement

(Baca Juga : WARGA TOLAK HOTEL : Warga Parangtritis Siap Tolak Pembangunan Hotel)

Anik, salah satu penghuni  kawasan Pantai Parangkusumo mengungkapkan, warga cemas tergusur akibat pembangunan hotel berbintang. Sebab mayoritas warga yang tinggal di sepanjang Pantai Parangkusumo tidak mengantongi sertifikat hak milik atas tanah yang mereka tempati.

Advertisement

Anik, salah satu penghuni  kawasan Pantai Parangkusumo mengungkapkan, warga cemas tergusur akibat pembangunan hotel berbintang. Sebab mayoritas warga yang tinggal di sepanjang Pantai Parangkusumo tidak mengantongi sertifikat hak milik atas tanah yang mereka tempati.

“Terus terang yang kami khawatirkan takutnya pembangunan hotel itu menggusur warga,” ungkap Anik ditemui Jumat (11/3/2016).

Apalagi kata dia, ketersediaan lahan di pesisir Parangkusumo-Parangtritis kini terbatas. Mayoritas lahan kini telah jadi permukiman padat penduduk. Keterbatasan lahan sebagai tempat berdirinya hotel berpotensi menerabas permukiman warga.

Advertisement

“Kalau di sana masih ada lahan, sekitar 20 hektare ada. Tapi agak jauh dari sini,” papar dia.

Sejatinya kata Anik, warga tak menolak rencana Bupati Bantul Suharsono membangun hotel berbintang di kawasan Parangtritis-Parangkusumo, selama tidak merugikan warga yang telah puluhan tahun tinggal di tempat itu.

Saat ini warga Parangkusumo mulai merapatkan barisan menghadapi rencana pembangunan tersebut. Melalu forum Aliansi Rakyat Menolak Penggusuran (ARMP), warga telah berkali-kali membahas rencana mega proyek tersebut.

Advertisement


Terpisah, Sudarman warga Dusun Grogol 7, Parangtritis, Kretek juga mengaku was-was dengan sejumlah agenda pembangunan di pesisir selatan.

Saat ini, ia membangun rumah di atas lahan yang diklaim Kraton Jogja sebagai Sultan Ground (SG). Tempat tinggalnya berada di antara Pantai Parangkusumo dan Depok Bantul.

Ia mengaku pasrah apabila suatu saat tergusur akibat pembangunan. Baik pembangunan hotel maupun penataan gumuk pasir yang kini telah menjadi laboratorium geospasial. Ia berharap, setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak merugikan warga yang telah bertahun-tahun tinggal di tempat ini.

Advertisement

“Kalau mau digusur kami pasrah katanya punya Sultan lahannya, hanya tolong kalau menggusur diberi solusi, kami mau ditempatkan di mana,” ujar dia.

Bupati Bantul Suharsono sebelumnya menyatakan akan membangun hotel berbintang di kawasan Parangtritis guna menahan wisatawan agar tinggal lebih lama di Bantul. Selama ini kata dia, wisatawan hanya datang ke Bantul untuk berwisata setelah itu pulang dan menginap di Jogja lantaran tidak tersedianya hotel berbintang di wilayah ini. Bupati anyar itu berniat menjadikan Parangtritis seperti Bali.
(Baca Juga : PEMKAB BANTUL : Kran Investor ke Parangtritis Terbuka, Hotel Berbintang Diperbolehkan)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif