Soloraya
Sabtu, 12 Maret 2016 - 19:30 WIB

PENEMUAN MAYAT KLATEN : Hiii! Pencari Kodok Mati Mengambang di Sungai Dengkeng

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aliran sungai Dengkeng, Klaten. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Penemuan mayat Klaten ini terjadi di Sungai Dengkeng. Seorang pencari kodok mati mengambang di permukaan air.

Solopos.com, KLATEN — Jumadi Wignyo Hartono, 48, warga Dukuh Kebonagung, Desa Ceporan, Gantiwarno, ditemukan meninggal dunia di Sungai Dengkeng, Sabtu (12/3/2016). Sebelumnya, pria tersebut dilaporkan menghilang.

Advertisement

Pria yang diketahui kerap mencari kodok itu ditemukan sekitar pukul 11.45 WIB di Sungai Dengkeng wilayah Dukuh Patoman, Desa Krikilan, Bayat. Jasad korban kali pertama ditemukan oleh warga setempat yang mencari pakan ternak. “Melihat ada benda mencurigakan, pencari rumput itu langsung lari mencari warga. Setelah dilihat bersama-sama ternyata mayat,” jelas Camat Bayat, Edy Purnomo, Sabtu.

Edy mengatakan setelah penemuan itu tim SAR mendatangi lokasi dan mengevakuasi jasad korban. Dari hasil pengecekan, jasad itu diketahui Jumadi yang sebelumnya dilaporkan menghilang. “Setelah dievakuasi langsung dibawa ke RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Setelah itu, jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” katanya.

Kapolsek Klaten Kota, AKP Warsono, membenarkan jasad yang ditemukan merupakan jasad Jumadi. Saat ditemukan, dari pakaian yang dikenakan korban tak ditemukan identitas diri. Namun, keluarga korban memastikan ciri-ciri mayat yang ditemukan itu merupakan Jumadi.

Advertisement

“Saat ditemukan posisi tubuh miring dan masih membawa ember yang digunakan sebagai tempat kodok. Sementara, kondisi jasad sudah membengkak dan ada luka dikepalanya. Dimungkinkan karena benturan batu. Kalau kondisi sungai sebenarnya dangkal. Untuk penyebab meninggalnya korban, masih dalam penyelidikan,” jelas dia.

Warsono mengatakan polisi dibantu tim SAR, sukarelawan, serta TNI melakukan pencarian Jumadi sejak Jumat (11/3/2016) siang. Hal itu menyusul laporan Jumadi menghilang sejak Kamis (10/3/2016) malam. Selama ini, Jumadi dikenal sebagai pencari kodok.

Jumadi kali terakhir diketahui berada di wilayah Desa Kajoran, Klaten Selatan. Saat dilakukan pencarian, hanya ditemukan sepeda angin milik Jumadi di pematang sawah. “Setelah itu kami lakukan pencarian. Namun, sampai Jumat malam tidak ditemukan. Baru tadi siang ada laporan penemuan jasad setelah dicek ternyata jasad Jumadi,” kata Warsono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif