Jogja
Sabtu, 12 Maret 2016 - 15:20 WIB

KULINER KULONPROGO : Mencicipi Olahan Durian Kekinian di Sudut Pengasih

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua jenis menu olahan durian yang menggunakan tambahan biskuit dan makanan ringan populer di salah satu kedai di Pengasih, Kulonprogo, Jumat (11/3/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Kuliner Kulonprogo kali ini berupa olahan durian.

Harianjogja.com, KULONPROGO– Durian menjadi salah satu buah favorit di Kulonprogo yang notabene merupakan daerah penghasil buah tersebut di DIY. Berupaya menarik minat kaum muda, dua pengusaha muda di Pengasih mengolah durian menjadi jajanan populer.

Advertisement

Kedai dengan nuansa warna ungu ini baru saja dibuka sejak 26 Februari 2016. Berada di sisi Jl.Sugiman di sekitar Jembatan Serut, Dayakan, Pengasih, kedai ini menyajikan berbagai olahan durian berupa sup, jus, es, dan pancake, kedai ini mencoba menarik perhatian remaja Kota Wates sebagai pangsa pasarnya. Munif Azhari, pemilik kedai ini menyebutkan kedai ini sebagai alternatif bagi penyuka durian yang ingin menyantap jenis buah ini kapanpun.

“Durian kan musiman, kalo ke sini bisa sepanjang tahun makan duriannya,”ujarnya, Jumat (11/3/2016).

Pemuda yang sebelumnya bekerja di sektor pertambangan ini bercerita usahanya didasari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dialaminya. Semula ia berniat membuka cabang salah satu waralaba yang sudah banyak dikenal masyarakat. Modal yang besar, membuat ia membuka usaha sendiri.

Advertisement

Munif membeli bahan baku daging duriannya langsung dari Medan. Alasannya, durian asal Medan selalu tersedia sepanjang tahun dengan kualitas yang prima. Selain itu, cara ini pun jauh lebih praktis dibandingkan harus membeli durian utuh dan mengambil dagingnya sendiri. Apalagi,meski termasuk sebagai maniak durian, Munif tidak terlalu ahli dalam memilih kualitas durian.

Semua menu durian olahannya diberi tambahan jajanan-jajanan populer berupa biskuit coklat, keju, agar-agar, marsmellow, dll. Pola seperti ini sebenarnya sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Hanya saja, biasanya jenis tambahan sejenis ini diaplikasikan pada martabak ataupun cake. Munif sendiri mengaku hanya mencoba-coba namun ia mengakui bahwa belajar dari internet memberinya inspirasi bahwa berbagai makanan ringan yang kini sedang populer ini bisa menambah daya jual.

Harga yang diberikan pun cukup ramah di kantong. Setiap menu dihargai Rp7.000-Rp17.000 tergantung jenis makanan ringan tambahannya. Vivi Annisa, karyawan kedai tersebut menyebutkan bahwa menu yang paling banyak dipesan adalah sup durian dan pancake durian. Setiap hari, keduanya bisa meraup omzet sekitar Rp500.000-Rp1.000.000. Jumlah ini akan jauh lebih banyak apabila di hari-hari libur karena target pasar utama merek aadalah remaja yang masih duduk di bangku sekolah.

Advertisement

Meski belum lama dibuka, Vivi menjelaskan bahwa promosi kedainya sudah dilakukan melalui sosial media salah satunya instagram. Sebelumnya, mereka juga memberikan potongan diskon sebesar 50% bagi sejumlah pembeli di hari-hari awal. Vivi menjelaskan bahwa inovasi akan terus mereka lakukan baik dalam hal produk maupun cara promosi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif