Banjir Jogja kembali terjadi.
Harianjogja.com, JOGJA — Hujan di lereng Merapi membuat debit air di dua sungai yang membelah kota Jogja, Winongo dan Code meningkat. Beberapa kampung siaga menghadapi kemungkinan banjir dan mulai melakukan evakuasi.
Ketua Asosiasi Sungai Yogyakarta, Harris Syarif Usman mengatakan di Code air mulai meluap sejak selepas Maghrib. Puncaknya pukul 19.00 WIB ketinggian nyaris mencapai puncak tanggul di beberapa kampung.
Meskipun masih berada aman di balik tanggul, Harris mengatakan beberapa kampung sudah mulai terendam air. Di Ledok Ratmakan dan Keparakan misalnya air sungai merembes masuk lewat saluran pembuangan dan mulai menggenang. Di Ledok Ratmakan, air masuk membawa serta lumpur dan menggenangi wilayah RW 007. Warga pun segera bekerja bakti untuk membuang lumpur yang masuk sebelum mengering.
Di kawasan Surokasan yang tahun lalu mengalami banjir parah akibat tanggul yang jebol, volume air naik dua meter dari kondisi normal. Sementara di beberapa kampung seperti di Sayidan, Keparakan dan Prawirodirejan tanggul terpantau mulai muncul cabang retakan. Talud di RW 04 Surokarsan juga mengalami kondisi serupa. Harris khawatir bila banjir terus terjadi ada kemungkinan kekuatan tanggul akan mencapai batasnya.
“Di sana sudah mbobos, kalau banjir terus ya bisa ambrol,” ungkap dia.
Beruntung debit air mulai berkurang sekitar pukul 20.00. di Bintaran, ketinggian air sudah menurun dari 80cm menjadi 60cm dalam waktu satu jam.