Soloraya
Sabtu, 12 Maret 2016 - 22:30 WIB

ANGIN KENCANG SOLO : Diterjang Puting Beliung, Begini Kerusakan Belasan Rumah di Sangkrah dan Sewu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca buruk. (JIBI/Solopos/Dok.)

Angin kencang Solo yang menerpa belasan rumah di Sangkrah dan Sewu meninggalkan kerusakan besar.

Solopos.com, SOLO — Rumah-rumah warga di Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, dan Sewu Kecamatan Jebres, Solo, yang rusak akibat tersapu angin puting beliung Jumat (11/3/2016) lalu, sudah mulai diperbaiki, Sabtu (12/3). Sementara itu, anak-anak di Sangkrah yang terkena dampak puting beliung mendapat pendampingan dari petugas Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Solo.

Advertisement

Tingkat kerusakan rumah di kedua kelurahan tersebut bervariasi, mulai dari kerusakan ringan hingga berat. Kerusakan ringan seperti sebagian genting melorot, sedangkan kerusakan berat hingga bangunan atap runtuh. Pemilik rumah dan warga bahu-membahu mendirikan dan memperbaiki rumah warga yang rusak. Mereka juga dibantu petugas TNI, Polri, PMI, BPBD Kota Solo, dan relawan.

Di Sangkrah, Sabtu, kerusakan rumah cukup parah berada wilayah RT 5/RW XIII. Lima buah rumah rusak berat, bahkan rumah milik Semi, 72 runtuh atapnya. Saat ditemui Solopos.com, Temi mengaku pasrah dengan musibah yang menimpanya. “Mau bagaimana lagi. Saya hanya pasrah. Tapi untungnya kami tidak apa-apa meskipun rumah saya hancur,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Tukino, yang rumahnya juga rusak akibat sapuan putting beliung mengatakan, jumlah rumah warga di wilayahnya yang rusak 15 buah. “Semuanya ada 15, lima rumah di antaranya cukup parah,” kata Tukino yang mengalami luka di bahu kanan akibat terkena serpihan benda tajam saat terjadi puting beliung.

Advertisement

Sementara itu, anak-anak di lingkungan yang terkena dampak puting beliung di Sangkrah ini mendapat pendampingan dari relawan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Solo. Anak-anak ini dikumpulkan di salah satu rumah warga sekitar yang tidak terdampak bencana. Mereka diajak bermain, menggambar, dan kegiatan lain.

Koordinator Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Solo, Karina Nur Asri mengatakan pendampingan tersebut dimaksudkan agar anak-anak dapat melupakan bencana alam yang mereka alami.

“Anak yang rumahnya terkena puting beliung ada yang tidak sekolah hari ini [kemarin] karena masih takut dan ada pula yang peralatan sekolahnya rusak. Mereka kami dampingi agar mereka tidak mengingat-ingat bencana. Anak-anak lain [yang tetap bersekolah] juga kami ajak,” kata dia.

Advertisement

Rencananya, pendampingan ini akan dilakukan hingga beberapa hari ke depan. “Kami akan lihat situasi ke depan seperti apa. Kami juga berkoordinasi dengan BPBD Solo kira-kira apa yang bisa kami bantu untuk anak-anak ini,” imbuh Karina.

Terpisah, rumah warga RT 1 dan 2 RW VII Kelurahan Sewu yang rusak akibat puting beliung juga mulai diperbaiki warga bersama petugas dan relawan. Kerusakan umumnya terjadi hanya pada bagian atap. Genting, seng dan jenis penutup rumah lain beterbangan diterjang angin.

Kabag penanggulangan bencana PMI Solo, dr. Arina Hidayati menyebutkan ada 8 rumah warga di RT 2/RW VII ini yang mengalami kerusakan. Sementara Wakil Ketua RT 1/RW VII, Sarohman mengatakan ada 14 warga di wilayahnya yang mengalami kerusakan dan semuanya mulai diperbaiki, Sabtu. Dia menambahkan, warganya yang sempat mengungsi ke kantor kelurahan setempat, langsung pulang ke rumah masing-masing pada Jumat malam sekitar pukul 10.00 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif