Jogja
Jumat, 11 Maret 2016 - 23:55 WIB

RAZIA PELAJAR BOLOS : Alasannya Cari Data di Warnet, Ternyata ...

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan melakukan razia di sejumlah warung internet (warnet) dan game online yang ada di Kecamatan Karanganyar, Selasa (11/11/2014). Kegiatan itu dilakukan menyusul banyaknya laporan masyarakat tentang banyaknya warnet dan game online sebagai lokasi membolos para pelajar. (Bayu Jatmiko Aji/JIBI/Solopos)

Razia pelajar bolos dilakukan setiap saat.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo merangkul Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kulonprogo menertibkan pelajar yang meninggalkan sekolah selama jam pelajaran. Operasi penertiban pelajar dilakukan secara berkala dengan menyasar warung internet (warnet) dan game center serta tempat lain untuk menjaring pelajar bolos sekolah.

Advertisement

Kepala Dindik Kulonprogo, Sumarsana mengatakan, semakin banyak ruang dan fasilitas bermain di Kulonprogo yang bisa disalahgunakan menjadi tempat membolos. Selain warnet dan game center, ada pula tempat bermain biliar, futsal, serta sejumlah kafe yang menyediakan fasilitas internet gratis.

“Kadang anak-anak pakai alasan sedang cari data pelajaran di warnet atau tempat lain yang ada fasilitas WiFi,” ungkap Sumarsana, Jumat (11/3/2016).

Operasi penertiban bersama Satpol PP selalu diadakan mendadak. Jika petugas menemukan pelajar yang sedang bermain di luar sekolah pada jam pelajaran, mereka akan ditertibkan dan mendapatkan pembinaan. Anak-anak kemudian dikembalikan ke sekolah untuk penanganan dan pendampingan lebih lanjut.

Advertisement

Sumarsana juga mengimbau setiap sekolah mengawasi kedisiplinan pelajar. Pelajar dilarang keluyuran di luar sekolah selama jam pembelajaran, kecuali karena ada alasan khusus yang dapat  dipertanggungjawabkan. Sumarsana mencontohkan, terkadang memang ada anak tertentu yang harus izin meninggalkan lingkungan sekolah untuk mengikuti lomba, seminar, maupun kegiatan resmi lainnya.
“Sekolah, baik guru maupun karyawan, harus memperhatikan agar siswa tetap fokus belajar,” kata Sumarsana.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif