News
Jumat, 11 Maret 2016 - 19:03 WIB

PILGUB DKI JAKARTA : Ahok Sebut Ada "Mahar Politik", Parpol Kebakaran Jenggot

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok.org)

Pilgub DKI Jakarta kian panas dengan pernyataan adanya mahar politik oleh Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah pengurus partai politik (parpol) di Indonesia mulai “kebakaran jenggot” karena pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari ini. Ahok menyebut adanya mahar politik dan ongkos jika maju sebagai kandidat di Pilgub DKI Jakarta 2017 melalui parpol.

Advertisement

Ketua Fraksi Partai Gerindra DKI Jakarta, Mochammad Taufik, menepis pernyataan Ahok tersebut terkait mahar politik jika ingin diusung oleh partai politik. “Enggak ada. Waktu 2012, Ahok sama sekali enggak bawa duit. Enggak ada itu mahar,” ujarnya di Gedung DPRD DKI, Jumat (11/3/2016).

Dia menuturkan Partai Gerindra tidak pernah meminta uang “mahar” hingga ratusan miliar kepada bakal calon gubernur/wakil gubernur yang diusung. Menurutnya, semua kebutuhan kampanye ditanggung sepenuhnya oleh partai politik.

“Tanya aja ke PDI Perjuangan, ada enggak mahar? Pasangan Jokowi-Ahok itu dulu enggak bawa duit sama sekali. Tahun ini juga sama, kami akan ada penjaringan bakal calon, masa masih minta mahar?” katanya.

Advertisement

Baca juga: Pilih Independen, Ahok Blak-Blakan Soal Mahar Politik Parpol.

Sebelumnya, Ahok mengaku memilih maju dalam pilkada 2017 lewat jalur independen karena enggan membayar mahar kepada partai politik. Ahok menyebutkan mahar yang diberikan kepada partai bisa mencapai Rp100-200 miliar. “Harta saya dikumpulin jual semua ya kayaknya pas-pasan kalau segitu. Enggak deh. Mending enggak usah lewat partai,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif