Soloraya
Jumat, 11 Maret 2016 - 14:25 WIB

LONGSOR BOYOLALI : Longsor Terus Menerus, Jembatan Laren Akhirnya Putus

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Longsor Boyolali mengakibatkan putusnya Jembatan Laren di Wonodoyo, Cepogo.

Solopos.com, BOYOLALI—Akses dua dukuh yakni Dukuh Lendong dan Dukuh Taring, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, terputus total.

Advertisement

Satu-satunya jembatan yang menghubungkan dua dukuh tersebut yakni jembatan jurang Laren, akhirnya putus total. Jembatan tersebut sudah longsor sejak Selasa (8/9/2016) sore. Saat itu, masih ada sejengkal jalan jembatan yang masih bisa dilalui pejalan kaki maupun kendaraan roda dua.

“Tapi sekarang sudah putus total,” kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, kepada solopos.com, Jumat (11/3/2016).

Advertisement

“Tapi sekarang sudah putus total,” kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, kepada solopos.com, Jumat (11/3/2016).

Camat Cepogo, Agustandyo,membenarkan jembatan jurang Laren akhirnya putus total pada Rabu (9/3/2016) sore. “Rabu sore akhirnya jalan pada jembatan itu habis tergerus longsor. Sekarang akses dua dusun putus total,” kata Agus. Warga Dusun Lendong yang hendak ke Taring atau sebaliknya harus memutar jalur lewat Desa Paras atau Gedangan, kemudian lewat Cepogo.

Tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM), BPBD, dan Kades Wonodoyo, Tarto, telah meninjau jembatan dan akan dilakukan kajian teknis untuk menghitung kerugian akibat kerusakan infrastruktur tersebut. “Termasuk menghitung kira-kira berapa nilai anggaran yang diperlukan untuk membangun kembali jembatan tersebut,” imbuh Agus.

Advertisement

“Yang jelas sumber anggarannya APBDes. Tapi, kalau Pak Kades mau mengajukan proposal kepada Pak Bupati [Seno Samodro] untuk tambahan dana ya ndak apa-apa.”

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali, M.Qodri, menjelaskan pemerintah kabupaten sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Wonodoyo terkait perbaikan jembatan jurang Laren.

“Berdasarkan UU No.23 Tahun 2014, pemkab sudah tidak punya kewenangan untuk jembatan tersebut. Pemkab hanya punya kewenangan pembangunan jalan poros desa itupun harus berdasarkan SK Bupati. Jadi untuk jembatan jurang Laren Pak Lurah sudah bersedia menggunakan APBDes untuk perbaikan jembatan, nanti mungkin ditambah swadaya masyarakat,” kata Qodri.

Advertisement

DPU dan ESDM hanya akan membantu secara teknis perencanaan pembangunan. “Nanti kami yang buat gambar termasuk perencanaan. Untuk anggaran belum bisa dihitung, kalau lihat kondisi wilayah bisa sampai Rp1 miliar.”

Jembatan jurang Laren mudah longsor karena kondisi gorong-gorong yang sudah lapuk. Menurut warga Dukuh Taring, Sutar, jembatan itu dibangun 25 tahun lalu. Ditambah, kawasan yang berada di bawah Gunung Bibi itu rawan longsor.

“Nanti untuk gorong-gorongnya dibuat beton biar lebih kuat,” imbuh Qodri.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif