Sport
Jumat, 11 Maret 2016 - 14:00 WIB

KABAR PEMBALAP : Diremehkan Mantan Pembalap Belanda, Bukan Kali Pertama Buat Rio Haryanto

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rio Haryanto dalam tes hari terakhir di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, Jumat (4/3/2016) waktu setempat. (Istimewa/Skysports)

Kabar pembalap datang dari Rio Haryanto yang pernah mendapatkan perlakuan tak menyenangkan, bahkan sebelum diremehkan Robert Doornbos.

Solopos.com, SOLO — Pernyataan sinis mantan pembalap Formula One (F1) asal Belanda, Robert Doornbos, yang meremehkan kemampuan Rio Haryanto yang akan berlaga di F1 2016, bukan perlakuan tak menyenangkan pertama yang diterima pembalap Indonesia itu. Sebelum memastikan berlaga di F1, Rio sudah pernah mengalami perlakuan tak enak.

Advertisement

Seperti diketahui, Rio mengamankan satu kursi Manor Racing sebagai pay driver. Dia diharuskan membayar 15 juat euro atau Rp225 miliar untuk mengisi kursi tersebut. Namun Rio baru mampu membayar uang muka dan baru akan dilunasi seiring kompetisi F1 berjalan.

Dulu, menjadi satu-satunya pembalap jet darat asal Indonesia membuat Rio Haryanto mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, termasuk dari para pembalap asal negara lain. Bahkan ia mengaku pernah mendapatkan hal tak enak lainnya dari panitia penyelenggara kompetisi yang dijalaninya.

Dalam rekaman talkshow Rosi yang ditayangkan Kompas TV beberapa Oktober 2015 lalu, pria bermata sipit ini menceritakan pengalamannya saat bertanding di Barcelona. Saat itu, Rio yang belum banyak memiliki pengalaman merasa dirinya keteteran.

Advertisement

Namun pada tahun berikutnya, Rio mulai dapat beradaptasi dengan baik. Pada 2010 Rio berhasil menembus kompetisi balap di Eropa dan keluar menjadi juara. ”Waktu di podium kita sempat menunggu lama,” terang pria 23 tahun tersebut.

”Saya pikir ada kesalahan yang saya lakukan, enggak tahunya mereka [panitia kompetisi] enggak siap kalau ada pembalap Indonesia yang menang, jadi mereka mesti browsing lagu Indonesia Raya dulu,” lanjutnya.

Pembalap asal Solo ini juga menyatakan bahwa dirinya pernah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari panitia kompetisi yang diikutinya. ”Saat itu, mobil saya benar-benar dibongkar habis karena mereka merasa ada sesuatu yang ilegal,” terang Rio kepada Rosiana Silalahi di Auditorium UNS Solo. Namun pelaksana kompetisi tersebut akhirnya tidak menemukan hal janggal dari mobil yang dikendarai Rio.

Advertisement

Seiring dengan waktu, Rio pun dapat membuktikan kepada publik dengan prestasi yang ia torehkan. Ditanya oleh Rosiana Silalahi tentang perasaannya mendapat perlakuan seperti itu, Rio pun menjawab “Saya malah bangga, krn merasa… wah… ditakuti dan tidak diremehkan. Saya membawa nama Indonesia dan menunjukkan bahwa org Indonesia juga bisa.” (Dhika Intan N.A./JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif