Jogja
Jumat, 11 Maret 2016 - 01:20 WIB

INVESTASI BANTUL : April, Pabrik Garmen Taiwan Beroperasi, 3.000 Tenaga Kerja Dibutuhkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (IJIBI/Solopos/Istimewa)

Investasi Bantul semakin dilirik pihak asing.

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, menyatakan investor asal Taiwan membangun pabrik garmen di kawasan industri wilayah Kecamatan Sedayu.

Advertisement

(Baca Juga : INVESTASI BANTUL : TPA Sampah Piyungan Dilirik Investor)

“Pembangunan fisiknya (pabrik) sudah selesai dan rencananya April nanti peresmian untuk beroperasi,” kata Kepala Bidang (Kabid) Penanaman Modal Disperindagkop Bantul, Noviari Nurmades di Bantul, Kamis (10/3/2016) seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, industri yang bergerak pada sektor garmen yang memproduksi sarung tangan di kawasan industri wilayah Desa Argodadi Kecamatan Sedayu tersebut nilai investasinya diperkirakan mencapai sebesar Rp25 miliar.

Advertisement

Noviari mengatakan, guna mendukung operasional pabrik garmen asal Taiwan seidaknya membutuhkan tenaga kerja sekitar 3.000 orang, yang perekrutannya menurutnya sudah dilakukan pihak pengelola jauh-jauh hari sebelumnya.

“Kebijakan pemerintah daerah itu, bahwa PMA (penanaman modal asing) harus padat karya yang menyerap ribuan tenaga kerja, dan itu (perekrutan) diprioritaskan dari tenaga kerja lokal,” katanya.

Sementara itu, terkait industri asing lainnya yang akan realiasasi di Bantul pada tahun ini, pihaknya belum memastikan, namun demikian pemda sudah menyiapkan kawasan industri jika memang ada investor asing yang minat investasi di Bantul.

Advertisement

“Sementara baru yang ini (industri garmen), untuk lainnya belum progresnya, dan memang pertumbuhan industri PMA di Bantul tidak banyak, per tahun rata-rata satu sampai dua yang realisasi,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun instansinya hingga akhir 2015 terdapat 58 investor PMA, namun demikian sebanyak 18 investor di antaranya pasif berinvestasi, karena setelah dicek tidak ada progresnya maupun sudah tutup.

Untuk menarik minat investor agar berinvestasi di Bantul, pemda sudah menyiapkan kawasan industri dengan polutan tinggi di wilayah Piyungan, sedangkan industri polutan ringan di wilayah Sedayu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif