News
Jumat, 11 Maret 2016 - 16:35 WIB

DIES NATALIS UNS : Jokowi: Strategi Manajemen Ekonomi Indonesia Tidak Terancang Baik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peringatan Lustrum VIII UNS di Auditorium UNS, Jumat (11/3), dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat lainnya. (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Dies Natalis ke-40 UNS dihadiri oleh Presiden Jokowi, Jumat (11/3/2016).

Solopos.com, SOLO – Strategi manajemen ekonomi Indonesia tidak terancang baik. Hal itulah yang mengakibatkan belum optimalnya pengelolaan sumber-sumber daya yang dimiliki Indonesia.

Advertisement

Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri puncak acara Dies Natalis ke-40 Tahun atau Lustrum VIII Universitas Sebelas Maret (UNS) yang digelar di Auditorium UNS Solo, Jumat (11/3/2016). Kedatangan Jokowi sekitar pukul 09.20 WIB disambut segenap civitas akademika UNS.

Jokowi menyampaikan, saat ini kita sudah dihadapkan pada persaingan antarnegara. Ke depannya persaingan tersebut bukan hanya di lingkungan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) namun juga akan merambah ke blok-blok perdagangan dunia. Yang menjadi tantangan ke depan, adalah 2043 di mana jumlah penduduk dunia akan mencapai 12,3 miliar orang. Masalah yang dihadapi seluruh penduduk dunia terkait itu menurut Jokowi, ada dua, yaitu energi dan pangan.

Advertisement

Jokowi menyampaikan, saat ini kita sudah dihadapkan pada persaingan antarnegara. Ke depannya persaingan tersebut bukan hanya di lingkungan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) namun juga akan merambah ke blok-blok perdagangan dunia. Yang menjadi tantangan ke depan, adalah 2043 di mana jumlah penduduk dunia akan mencapai 12,3 miliar orang. Masalah yang dihadapi seluruh penduduk dunia terkait itu menurut Jokowi, ada dua, yaitu energi dan pangan.

“Saat itu yang akan menjadi rebutan ada dua, yaitu energi dan pangan,” tegasnya.

Jokowi menyebutkan keuntungan kompetitif yang dimiliki Indonesia, karena Indonesia sudah memiliki semua itu.

Advertisement

Namun dia menegaskan dibutuhkan strategi besar untuk mengelola semua itu. Kalau Indonesia ingin memenangkan persaingan tersebut, Jokowi menegaskan harus segera dirancang strategi manajemen ekonomi yang baik. Perguruan tinggi, lanjutnya, juga diminta segera menyesuaikan diri untuk mempersiapkan sumber-sumber daya yang ada sejak sekarang.

Dia meminta perguruan tinggi untuk aktif melakukan riset utamanya dalam bidang pangan dan energi. Karena dua sektor itu memiliki posisi strategis dalam era persaingan antar negara. Dalam persaingan itu Indonesia sebaiknya mampu mencukupi kebutuhan pangan maupun energi.

“Jadi perguruan tinggi harus mampu melahirkan inovasi untuk pengembangan dua bidang itu,” ujar dia.

Advertisement

Perguruan tinggi, lanjutnya, juga harus ikut menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki etos kerja yang efisien, produktif dan memiliki kecepatan. “Kita ingin menang atau ditinggal dalam persaingan. Kalau saya ingin menang,” tandas Jokowi.

Itulah sebabnya kita harus mampu melahirkan SDM yang mampu menghadapi persiangan. Menurut Presiden RI, cukup banyak pimpinan negara yang mengungkapkan kekawatiran menghadapi SDM Indonesia.

Rektor UNS Solo, Ravik Karsidi, dalam sambutannya menyampaikan kehadiran kembali Jokowi di UNS kali ini istimewa mengingat saat ini Jokowi telah menjabat sebagai Presiden Indonesia. Jokowi beberapa waktu lalu adalah salah seorang tokoh yang pernah mendapatkan penganugerahaan dari UNS sehingga menurutnya, Jokowi juga telah menjadi bagian dari UNS.

Advertisement

“Kami dan segenap civitas akademika UNS juga menyampaikan ucapan selamat atas kelahiran cucu pertama. Kami mendoakan kelak menjadi anak yang sehat, pintar, dan soleh, bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Amin,” kata Ravik.

Dalam kesempatan itu, UNS menyerahkan penghargaan kepada sebelas alumni UNS berprestasi, antara lain Gubernur Riau, Arsyajuliandi yang merupakan alumni Fakultas Pertanian (FP) UNS, Direktur SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Purwadi Sutanto yang merupakan alumni dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Profesor di UMM Malaysia, Antoni Wibowo yang merupakan alumni Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA).
Selain itu, penganugerahan UNS Award Kategori Parasamya Anugraha Dharma Krida Adhiwijna kepada Mantan Ketua DPR, Akbar Tanjung dan Kategori Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya kepada Mantan Menteri Koperasi dan UKM, Adi Sasono.

Hadir pula dalam acara tersebut sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif