Soloraya
Kamis, 10 Maret 2016 - 13:15 WIB

SEKOLAH KARANGANYAR : 25 SD di Karanganyar Kekurangan Murid 

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar.(JIBI/Solopos/Antara)

Sekolah Karanganyar tingat SD banyak yang kekurangan murid.

Solopos.com, KARANGANYAR – Sedikitnya 25 sekolah dasar (SD) negeri di Kabupaten Karanganyar mengalami kekurangan murid atau siswa selama beberapa tahun terakhir. Sebanyak empat SDN di antaranya berada di Kecamatan Gondangrejo yang berbatasan langsung dengan Kota Solo. Nasib empat SDN itu akan ditentukan setelah masa ujian 2016.

Advertisement

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Karanganyar, Sutarno, saat ditemui solopos.com, di ruang kerjanya, belum lama ini.

“Total jumlah SDN yang kekurangan murid sekitar 25 sekolah. Kalau untuk empat SDN di Gondangrejo yang kekurangan murid, kami akan tentukan langkah setelah masa ujian,” kata dia.

Advertisement

“Total jumlah SDN yang kekurangan murid sekitar 25 sekolah. Kalau untuk empat SDN di Gondangrejo yang kekurangan murid, kami akan tentukan langkah setelah masa ujian,” kata dia.

Sutarno menjelaskan pihaknya sedang fokus menghadapi masa ujian, mulai dari jenjang SD dan yang sederajat, sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).

Dia menjelaskan penyikapan terhadap sekolah yang kekurangan murid tidak serta merta dengan penggabungan (regrouping). Ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk opsi penggabungan.

Advertisement

Sutarno menerangkan fenomena kekurangan murid di sekolah-sekolah di pinggiran Gondangrejo disebabkan menjamurnya sekolah alternatif, dan terkendalinya angka melahirkan.

“Sekarang semakin banyak pilihan sekolah. Anak-anak usia TK dan SD juga tak sebanyak dulu, seiring berhasilnya program keluarga berencana [KB]. Jumlah anak kian sedikit,” imbuh dia.

Sebelum memutuskan nasib empat SDN di pinggiran Gondangrejo, menurut Sutarno, akan dilakukan penghitungan jumlah anak usia PAUD, TK, dan SD di sekitar sekolah.

Advertisement

Disinggung agenda regrouping SDN tahun 2016, Sutarno belum berani berkomentar banyak. Menurut dia Disdikpora masih melakukan pendalaman kondisi sekolah. Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, saat dihubungi solopos.com via ponsel, meminta Pemkab memberikan perhatian lebih kepada sekolah-sekolah di pinggiran wilayah.

“Sesuai visi Karanganyar Maju dan Sehat 2016, saya minta ada perhatian lebih untuk bidang pendidikan. Sekolah-sekolah yang kondisinya memprihatinkan perlu disokong penuh,” kata dia.

Politikus PDIP tersebut menjelaskan sokongan Pemkab bisa dilakukan dengan membenahi kondisi sekolah, memperbaiki sarana dan prasarana (sarpras), dan menyediakan guru yang andal.

Advertisement

“Saya pikir sudah saatnya sarpras pendidikan di wilayah pinggiran mendapat perhatian lebih. Pembangunan jangan hanya berkutat di wilayah perkotaan saja,” tutur Endang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif