Jogja
Kamis, 10 Maret 2016 - 16:20 WIB

AIR BERSIH KULONRPOGO : PDAM Sediakan Air untuk Bandara, Bagaimana Ketersediaan Air Warga Sekitar?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Utama PDAM Tirta Binangun, Jumantoro [dua dari kiri] menerima kunjungan kerja Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo di kompleks IPA Kalibawang, Jumat (12/2/2016). (JIBI/Harian Jogja/Dok.Humas Sekretariat DPRD Kulonprogo)

Air bersih Kulonprogo dari PDAM akan banyak diserap jika pembangunan bandara terealisasi

Harianjogja.com, KULONPROGO- PDAM Tirta Binangun, Kulonprogo berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan air untuk bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) termasuk efek pembangunan di sekitarnya.

Advertisement

Jumantoro, Direktur PDAM Tirta Binangun, Kulonprogo menguraikan pihaknya telah menyiapkan sejumlah kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan yang datang seiring dengan pembangunan bandara dan industri di sekitarnya, khususnya perhotelan dan restoran.

Untuk kebutuhan ini, diperkirakan perlu penyediaan kapasitas hingga 200liter/detik yang membutuhkan sokongan dana dari APBN.

Advertisement

Untuk kebutuhan ini, diperkirakan perlu penyediaan kapasitas hingga 200liter/detik yang membutuhkan sokongan dana dari APBN.

Jumantoro menyebutkan bahwa mungkin diperlukan pembangunan SPAM di Bendung Kamijoro untuk menyediakan kebutuhan air. Meski Bendung Kamijoro berada di Kabupaten Bantul, ia menjelaskan bahwa ada sisi tertentu yang masuk kawasan Kulonprogo sehingga bisa dimanfaatkan.

Opsi lainnya yakni berupa peningkatan produksi SPAM yang berada di daerah Lendah hingga kapasitas yang dibutuhkan.

Advertisement

Namun, sistem penyediaan air minum (SPAM) yang bersumber dari Bogowonto ini nantinya akan digunakan oleh dua kabupaten yang berbeda yakni Kulonprogo dan Purworejo. Karena itu, jika jadi direalisasikan maka akan dinamakan SPAM regional Progorejo.

Meski belum tersedia jaringan yang dibutuhkan, Jumantoro menyebutkan bahwa pihaknya sudah dalam proses untuk memastikan bahwa ketersediaan air tersebut mencukupi.

Pasalnya ini dilakukan untuk menghindari permasalah sumber air akibat pembangunan hotel yang massif sebagaimana terjadi di Kota Jogja ataupun Sleman. “Jika airnya sudah ada, jaringannya gampang dibangun,”jelasnya.

Advertisement

Terlebih lagi, pemkab Kulonprogo menerapkan aturan bahwa hotel yang ingin beroperasi di sekitar bandara NYIA harus menggunakan air yang bersumber dari PDAM.

Kepala BPMPT Kulonprogo, Agung Kurniawan menyebutkan bahwa kewajiban menggunakan air dari PDAM setempat merupakan salah satu persyaratan bagi hotel terkait yang ingin mendapatkan izin prinsip pembangunan di wilayah tersebut.

Saat ini sudah ada satu hotel dengan jaringan nasional yang sudah mengantongi izin prinsip pembangunan di Kecamatan Temon, Kulonprogo tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif