News
Rabu, 9 Maret 2016 - 16:40 WIB

UNBK 2016 : Siswa Tuna Netra di Solo Dimungkinkan Ikut UN PBT

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ujian Nasional SMP (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

UNBK 2016, siswa penyandang tuna netra di SMAN 8 Solo akan ikut ujian nasional berbasis kertas.

Solopos.com, SOLO–Siswa penyandang tuna netra di SMA Negeri (SMAN) 8 Solo yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016, kemungkinan bakal diikutkan ujian berbasis kertas atau paper based test (PBT). Sementara untuk siswa penyandang low vision, akan mendapatkan pendampingan saat mengikuti UNBK.

Advertisement

Hal itu dikemukakan Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Budi Setiono, ketika dimintai informasi seputar pelaksanaan UNBK 2016 bagi sejumlah siswa inklusi SMA/SMK di Solo, Selasa (8/3/2016).

Budi mengatakan sejauh ini Disdikpora masih mengupayakan agar siswa penyandang tuna netra bisa mengikuti UNBK. Terkait itu, Budi mengungkapkan, kendala yang ada adalah belum terhubungnya program Jaws yang biasa digunakan pada komputer atau laptop bagi penyandang tuna netra, dengan program UNBK.

“Jadi untuk penyandang tuna netra kan ada program Jaws yang dipasang di komputer atau laptop untuk digunakan sebagai sarana belajar. Tapi saat ini program Jaws tersebut belum share dengan program UNBK. Sejauh ini masih kami upayakan. Tapi kalau terpaksanya tidak bisa, ya kemungkinan untuk siswa inklusi tersebut akan diikutkan PBT, supaya ini tidak menyulitkan siswa tersebut dalam mengikuti UN,” papar Budi.

Advertisement

Namun untuk kepastiannya, Budi mengatakanv pihaknya menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat. Sedangkan bagi siswa penyandang low vision, Budi memastikan mereka bisa tetap mengikuti UNBK bahkan dengan layar komputer berukuran standar. Dia menjelaskan hal itu berdasarkan pengalaman saat diadakan simulasi UNBK di SMKN 8. Di sekolah itu, ada satu siswa penyandang low vision yang sudah mengikuti simulasi UNBK.

“Di SMKN 8 sudah ada simulasi UNBK dan anak (siswa penyandang low vision) tidak mengalami kesulitan. Dia masih bisa membaca soal-soal. Ukuran layar komputer juga standar, tidak harus dengan layar yang lebih besar,” ungkapnya.

Namun untuk siswa penyandang low vision, Budi memastikan akan tetap diberikan pendampingan. Selain satu siswa penyandang low vision di SMK 8 Solo, terdapat dua siswa dengan ketunaan yang sama di SMAN 8 Solo.

Advertisement

“Ya barangkali dia kebetulan ada kesulitan dalam membaca soal, bisa dibantu pendamping untuk membacakan soal,” terangnya.

Meskipun ada guru pendamping untuk membacakan soal, menurut Budi, siswa tersebut masih bisa mengerjakan dalam satu ruang dengan peserta lainnya.

“Ya saat membacakan soal, pendamping kan bisa membacakan pelan-pelan, sehingga tidak sampai mengganggu peserta lainnya,” jelas dia.

Ditemui terpisah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMKN 8 Solo, Wagimin, menyebutkan selain satu siswa penyandang low vision di Program Keahlian Seni Karawitan, di sekolah itu juga terdapat satu siswa yang mengalami lambat belajar yang berasal dari Program Keahlian Seni Musik. Dalam mengikuti UNBK nanti, kedua siswa inklusi tersebut akan mendapatkan pendampingan dari guru.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif