Jogja
Rabu, 9 Maret 2016 - 20:20 WIB

TANAH LONGSOR : Status Siaga Tanah Longsor di Gunungkidul, Perlukah Diperpanjang?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Iilustrasi longsor (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Tanah longsor di Gunungkidul menjadi bencana yang mengancam di musim hujan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul akan melakukan kajian tentang penetapan status siaga longsor yang ditetapkan sejak awal tahun. Kajian dilakukan guna menentukan apakah statusnya akan diperpanjang atau tidak, sebab siaga longsor akan berakhir di bulan ini.

Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengatakan, siaga longsor akan berakhir di Maret ini. Oleh karenanya, BPBD mulai melakukan kajian untuk keberlangsungan status tersebut.

Dia menerangkan, kajian yang dilakukan di antaranya melihat potensi curah hujan yang turun, serta terus melakukan pantauan ke lokasi-lokasi rawan longsor. Budi mengakui jika saat ini hujan masih turun, bahkan di wilayah Kecamatan Gedangsari terjadi lagi peristiwa longsor yang membuat akses jalan di sekitar lokasi sempat terputus beberapa waktu.

“Belum ditentukan apakah akan diperpanjang atau tidak. Yang jelas, siaga longsor berakhir pada bulan ini dan saat sekarang  masih dalam kajian lebih lanjut,” kata Budhi kepada wartawan, Senin (7/8/2016).

Advertisement

Meski masih dalam kajian, dia berharap agar warga di zona rawan tetap waspada adanya kemungkinan longsor. Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko jatuhnya korban saat musibah longsor. “Untuk kewaspadaan kami akan terus melakukan pelatihan dan simulasi penanganan musibah longsor,” katanya lagi.

Sementara itu, akibat  hujan deras yang mengguyur di wilayah Gedangsari membuat bukit Mongkrong setinggi 20 meter di Desa Sampang, Gedangsari ambrol, Minggu (6/3/2016) sore. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi akses jalan yang menghubungkan Dusun Mongkrong dengan Dusun Sengonkerep di desa itu sempat terputus.

“Keesokan harinya warga langsung membersihkan material longsoran sehingga akses jalan kembali terbuka,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sutaryono.

Advertisement

Dia mengatakan, pasca kejadian petugas dari BPBD langsung mengecek ke lokasi untuk memastikan kondisi tersebut aman sehingga tidak ada longsor susulan. “Semuanya sudah aman, tapi warga tetap perlu waspada,” katanya.

Sutaryono menambahkan, untuk mengurangi risiko musibah ada baiknya mengenali tanda-tanda dini sebelum terjadi longsor, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan. Musibah longsor, kata dia, sangat berpengaruh dengan tingkat curah hujan yang turun. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal sehingga masyarakat bisa waspada.

“Masih banyak tanda yang lain, misal melihat kondisi pepohonan di sekitar lokasi atau keadaan terkini di perbukitan di sekitar rumah,” katanya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif