Soloraya
Rabu, 9 Maret 2016 - 16:15 WIB

LONGSOR BOYOLALI : 2 Jembatan Di Wonodoyo Cepogo Putus

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi di jembatan Jurang Laren yang menghubungkan Dusun Lendong dan Dusun Taring, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Rabu (9/3/2016). Jembatan tersebut putus pada Selasa (8/3/2016) petang. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Longsor Boyolali menyebabkan 2 jembatan di Desa Wonodoyo, Cepogo, putus tertimbun longsoran.

Solopos.com, BOYOLALI–Bencana longsor terus mengintai kawasan Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Boyolali.

Advertisement

Setelah tebing longsor menutup jalan penghubung antardusun, pada Selasa (8/3/2016) petang, dua jembatan di desa tersebut rusak akibat longsor. Jembatan di Jurang Laren yang menghubungkan Dusun Lendong dan Dusun Taring putus. Jembatan tersebut ambrol dan tinggal menyisakan badan jembatan selebar setengah meter. Satu lagi, jembatan Taring di Dukuh Taring juga tertutup tanah dari longsoran tebing setinggi lima puluhan meter.

Kerusakan infrastruktur jembatan menyebabkan warga di Dukuh Taring, Desa Wonodoyo, nyaris terisolasi. Seorang warga Dukuh Taring, Sumarni, 55, mengatakan jembatan Jurang Laren ambrol Selasa petang saat warga baru saja selesai membersihkan material longsor tebing yang menutupi jalan. Jarak jembatan dari lokasi tebing longsor berkisar 200 meter hingga 300 meter.

“Jadi setelah selesai gotong royong membuka akses jalan, pada sore harinya giliran jembatan yang ambrol. Biasanya jembatan ini bisa dilalui kendaraan roda empat, namun sekarang pengendara roda dua saja waswas kalau melintas,” kata Sumarni, saat ditemui Solopos.com, di sekitar jembatan ambrol, Rabu (9/3/2016). Menurut warga lainnya, Sutar, 45, tanah di sekitar jembatan Jurang Laren sangat labil karena banyak mengandung pasir.

Advertisement

Selain jembatan Jurang Laren, jembatan Taring juga nyaris tak bisa dilalui karena tertimbun tanah longsor. Jarak jembatan Jurang Laren dengan jembatan Taring berkisar 1,5 kilometer. Akses jalan dari jembatan Jurang Laren menuju jembatan Taring juga cukup sulit karena selain masih berupa jalan batu, mayoritas jalan tertutup tanah longsor dari tebing.

“Kalau hujan deras, warga tidak berani lewat di jalan tersebut. Tebing di pinggir jalan itu masih berpotensi longsor,” kata Sutar. Rabu pagi, warga kembali kerja bakti membersihkan material longsoran di Jembatan Taring.

Menurut Kades Wonodoyo, Tarto, sedikitnya 73 kepala keluarga (KK) masih terisolasi akibat kerusakan dua jembatan tersebut. Menurut Tarto, kerja bakti warga hanya bisa menyisihkan sedikit material longsoran di Jambatan Taring. Warga kesulitan membersihkan material karena tanah yang longsor cukup banyak. Sedianya, mereka membutuhkan ekskavator untuk membersihkan tanah longsor.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif