Soloraya
Rabu, 9 Maret 2016 - 13:45 WIB

GERHANA MATAHARI TOTAL : Sambut Gerhana, Pasar Tradisional di Klaten Mendadak Sepi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerhana matahari (nasa.com)

Gerhana Matahari Total disambut warga Klaten dengan menggelar salat berjamaah.

Solopos.com, KLATEN – Ribuan umat Islam di Klaten mengikuti Salat Gerhana Matahari di berbagai masjid, Rabu (9/3/2016) pagi. Sementara itu, suasana sejumlah pasar tradisional sepi saat gerhana matahari terjadi.

Advertisement

Berdasarkan pantauan, suasana Pasar Kota Klaten tak seramai biasanya. Kepadatan pedagang yang memenuhi tepi Jl. Cendrawasih tak terlihat sekitar pukul 06.30 WIB. Begitu pula dengan kepadatan warga yang berbelanja di pasar tersebut.

Salah satu petugas parkir, Wastono, 48, membenarkan kondisi Pasar Kota Klaten pada Rabu pagi tak seramai hari-hari sebelumnya. “Biasanya itu kalau jam segini tepi jalan itu sudah penuh. Tetapi, kondisi saat ini sepi. Kemungkinan karena ada gerhana matahari, para pedagang memilih tidak berjualan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Pasar Kota Klaten, Rabu (9/3).

Suasana sepi juga terjadi di pasar darurat pedagang Pasar Srago, Kelurahan Mojayan, Klaten Tengah. Keramaian pedagang yang biasa memadati jalan di sekitar pasar darurat tersebut sejak pagi tak terlihat. Hanya terdapat pedagang yang membuka los mereka di pasar darurat. “Di sepanjang jalan biasanya ramai. Keramaiannya itu mulai pukul 03.00 WIB. Tetapi, hari ini hanya ada beberapa yang buka. Memang sebelumnya pedagang ada yang janjian hari ini tidak jualan karena ada gerhana matahari,” urai dia.

Advertisement

Sementara itu, umat Islam menjalankan salat gerhana matahari di masjid sekitar tempat tinggal mereka sesuai imbauan yang sebelumnya sudah disampaikan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten. Salah satu masjid yang menggelar salat gerhana matahari yakni Masjid Raya Klaten. Sekitar pukul 06.50 WIB, salat gerhana matahari digelar di masjid tersebut. “Gerhana matahari atau bulan menjadi bukti bahwa, yang ada di bumi ini ada Zat yang Maha Kuasa yang menggenggam ciptaannya. Dengan adanya kejadian ini, diharapkan bisa mempertebal keimanan umat Islam,” kata Kepala Kantor Kemenag Klaten, Mustari.

Pada bagian lain, meski gerhana matahari total tak terpantau di Klaten, sejumlah warga tetap antusias melakukan pemantauan fenomena tersebut. Hal itu seperti yang dilakukan sejumlah warga di Alun-Alun Klaten.

Warga mengamati peristiwa gerhana matahari menggunakan klise serta potongan lembaran film rontgen. “Matahari terlihat seperti bulan sabit. Baru kali ini melihat fenomena ini,” kata salah satu warga Adi Kurniawan, 28, saat ditemui di Alun-Alun Klaten.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif