Teknologi
Rabu, 9 Maret 2016 - 10:15 WIB

GERHANA MATAHARI TOTAL : Gerhana Sapa Indonesia Lagi Tahun 2023

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerhana matahari (brownspaceman.com)

Gerhana matahari total di Indonesia sudah berakhir. Pada tahun 2023, gerhana matahari jenis hybrid akan kembali muncul di Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Fenomena alam gerhana matahari total (GMT) telah berakhir di Indonesia. Namun Indonesia dipastikan akan kedatangan gerhana matahari kembali pada tahun 2023.

Advertisement

Hal itu diungkapkan oleh peneliti himpunan astronom amatir Jakarta (HAAJ), Dio. Ia mengungkapkan peristiwa gerhana matahari akan kembali terjadi melewati Indonesia Tahun 2023.

“Gerhana matahari berikutnya pada tahun 2023 berjenis hybrid, namun hanya melewati wilayah Papua” ujar Dio, seperti dilansir Okezone, Rabu (9/3/2016).

Seperti diketahui, gerhana matahari total memerlukan waktu 350 tahun lagi untuk melintasi wilayah yang sama. Hal itu berarti gerhana akan melintasi seluruh wilayah Indonesia ratusan tahun mendatang.

Advertisement

Secara umum, gerhana matahari total dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut Siklus Saros tertentu.

Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari. Sebagai contoh, GMT 9 Maret 2016 adalah anggota ke 52 dari 73 anggota pada Siklus Saros ke 130.

Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 ini adalah GMT yang terjadi pada 26 Ferbruari 1998. Gerhana sesudahnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 tersebut adalah GMT yang terjadi pada 20 Maret 2034.

Advertisement

Meski fenomena alam gerhana matahari total di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu.

Gerhana matahari total sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melewati Jawa, Sulawesi, dan Papua. Lalu GMT pada 18 Maret 1988 yang jalur totalitasnya melewati Sumatra dan Kalimantan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif