Lifestyle
Selasa, 8 Maret 2016 - 21:20 WIB

WISATA MAGELANG : Jeram Rodeo dan Coconut Bikin Ketagihan (2/3)

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Jogja saat rafting di Sungai Progo, Magelang, Jawa Tengah. Petualangan ini dimulai di Progo Atas, tepatnya dari kompleks Hotel Puri Asri Magelang yang dikelola oleh Progo Exventours. (JIBI/Harian Jogja/Ist)

Wisata Magelang kali ini mengenai arung jeram di Sungai Progo.

Harianjogja.com, MAGELANG-Bagi para pecinta olahraga ekstrem, Sungai Progo merupakan salah satu tempat yang menarik untuk disinggahi. Di Sungai Progo kita bisa melakukan wisata arung jeram atau rafting.

Advertisement

Harian Jogja berkesempatan mencicipi olahraga ekstrem ini bersama seluruh karyawan dan staf, Sabtu (27/2/2016). Kali ini sasarannya adalah Progo Atas yang memiliki panjang sembilan kilometer dengan jarak tempuh 1,5 jam-2 jam.

Titik pemberangkatan arung jeram di Progo Atas dimulai dari kompleks Hotel Puri Asri Magelang yang dikelola oleh Progo Exventours. Para tamu hotel dan pegawai BUMN maupun perusahaan swasta telah menjajal jalur Progo Atas dengan didampingi oleh tim Progo Xventours.

Advertisement

Titik pemberangkatan arung jeram di Progo Atas dimulai dari kompleks Hotel Puri Asri Magelang yang dikelola oleh Progo Exventours. Para tamu hotel dan pegawai BUMN maupun perusahaan swasta telah menjajal jalur Progo Atas dengan didampingi oleh tim Progo Xventours.

Dari sekian tantangan, jeram ace, menjadi tantangan pertama yang cukup antusias dinikmati. Jeram ini berkelok membentuk jalur dengan huruf S ditambah batu-batu besar serta derasnya air membuat perahu terempas dan nyaris ditelan arus. Instruktur yang berpengalaman membuat semua perahu dapat melewati jeram ace dengan sukses.

Jeram Ace berhasil dilalui awak Harian Jogja. Mereka siap untuk mengarungi jeram-jeram yang lain di jalur Progo Atas. Instruktur dari Progro Xventours terus memandu rombongan dengan memberi aba-aba untuk mendayung maju. Ada kalanya, instruktur meminta peserta untuk mendayung mundur.

Advertisement

Beberapa peserta terlihat antusias untuk menaklukkan jeram ini. Namun, ada juga peserta yang berpegang erat pada tali perahu. “Tenang saja. Tidak usah takut. Nanti di akhir jeram silakan bergaya karena sudah ada fotografer yang sudah siap mengabadikan ketika perahu melewati jeram,”ujar pemandu.

Satu per satu perahu rombongan Harian Jogja mulai masuk Jeram Rodeo. Dari kejauhan, perahu tampak naik turun, persis koboi yang menunggang kuda dalam rodeo. Ada yang berteriak histeris, tapi ada pula yang langsung narsis karena di depan mereka sudah ada fotografer.

Namun, tidak semua perahu bisa melewati Jeram Rodeo dengan mulus. Ada beberapa peserta yang terpental dari perahu. Namun, karena sudah mendapat pemahaman dari instruktur, peserta langsung mengambang sesuai instruksi. Peserta yang terjatuh langsung ditarik pemandu ke perahu. “Tidak apa-apa, hanya kurang konsentrasi. Agak sedikit takut,” ujar Amel salah satu peserta yang terjatuh.

Advertisement

Meski ada yang terjatuh, semua peserta terlihat puas. Mereka sudah tidak sabar untuk melewati jeram-jeram yang lain. Namun, rombongan terpaksa dihentikan karena sudah separuh perjalanan atau 4,5 kilometer. Peserta diminta beristirahat sambil foto-foto oleh fotografer yang telah disediakan tim Progo Xventours.

Kurang lebih 15 menit beristirahat, rombongan mulai melanjutkan perjalanan. Arus air sedikit tenang membuat rombongan mulai perang air antarperahu. Masing-masing berusaha menjatuhkan yang ada di perahu lain. “Kita jatuhkan Budi dan Popon,” bisik Laila Rochmatin kepada teman seperahunya.

Tarik menarik antara anggota perahu Budi dan anggota perahu Laila tak bisa dihindarkan. Akhirnya, Budi bisa dijatuhkan ke air. Anggota yang ada di perahu Laila puas bisa menjatuhkan Budi.

Advertisement

Jeram selanjutnya yang dilewati adalah Jeram Coconut. Jeram ini yang paling menantang di antara dua jeram sebelumnya. Airnya sangat deras dan banyak batu-batu deras. Namun, kepiawaian pemandu yang ada di perahu seluruh perahu bisa melewati jeram ini. Begitu juga dengan jeram-jeram yang lain. Kalaupun ada peserta yang terjatuh, itu karena diisengi oleh peserta lain dengan cara menarik pelampung dengan ujung dayung.

Sudah 1,5 jam lebih peserta mengarungi Progo Atas. Semua jeram yang menantang dan derasnya air yang bergelombang menambah sensasi para peserta. Semua peserta puas bisa menaklukkan jeram yang ada di Progo Atas. Rombongan berhenti di sungai yang airnya tenang. Di situlah titik finish jalur Progo Atas.

Di titik itu, kelapa muda sudah tersedia bagi para peserta untuk menghilangkan dahaga. Makanan gorengan yang masih hangat menambah nikmat saat mengakhiri arung jeram di Progo Atas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif