Jogja
Selasa, 8 Maret 2016 - 08:20 WIB

SEKOLAH BANTUL : 9.462 Siswa Ikuti Ujian Sekolah, Sekolah Diimbau Tak Manipulasi Nilai

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ujian Sekolah di SMA Negeri 5 Solo, Jumat (13/3/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Sekolah Bantul untuk ujian sekolah berlangsung hingga pertengahan Maret 2016.

Harianjogja.com, BANTUL- Sebanyak 9.462 pelajar kelas XII SMA, MA dan SMK di Bantul mulai melaksanakan Ujian Sekolah (US). Hasil US menjadi salah satu penentu kelulusan siswa.

Advertisement

Kepala Seksi Pendataan dan Informasi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul Istadi mengatakan, US digelar di 80 lebih sekolah tingkat atas di Bantul.

“US akan berlangsung hingga  15 Maret nanti,” terang Istadi, Senin (7/3/2016).

Nilai US akan menjadi salah satu penentu kelulusan siswa. Sesuai aturan, kelulusan siswa ditentukan oleh tiga unsur. Yaitu US, Ujian Nasional (UN) dan nilai rapot siswa selama menempuh pendidikan SMA, MA atau SMK. Dikmenof menargetkan, siswa mampu menghasilkan nilai US lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Advertisement

Kendati demikian kata dia, lembaganya menekankan sekolah untuk bersikap jujur alias tidak memanipulasi nilai US demi mengejar target angka yang tinggi. Sekolah diminta mengutamakan kejujuran ketimbang nilai.

“Kalau memang kemampuannya segitu, ya sudah apa adanya saja jangan memberi nilai yang tidak benar [mendongkrak nilai],” paparnya lagi.

Pemerintah lanjutnya telah menetapkan batas minimal nilai akhir yang berasal dari US, UN dan rapot sebesar 55. Apabila nilai siswa tidak mampu mencapai angka 55 maka dinyatakan tidak lulus. Tahun lalu kata dia, sebanyak 48 siswa hanya mampu meraih angka 55 atau batas minimal kelulusan.

Advertisement

Puluhan siswa tersebut tahun ini diberi kesempatan memperbaiki nilainya dengan mengikuti ulang US dan UN. Dari 48 siswa tersebut hanya sembilan diantaranya yang mendaftar ujian perbaikan nilai. “Tapi 48 orang itu tetap lulus meski nilainya minimal. Sekarang ada yang sudah bekerja, jadi yang daftar hanya sembilan,” imbuhnya.

Ditambahkannya, biaya pelaksanaan US ditanggung sekolah masing-masing. Terkecuali untuk pelaksanaan UN biayanya dicover oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bantul 2016 sebesar Rp60.000 per siswa.

Kepala Dikmenof Bantul Masharun Ghazali sebelumnya meminta masyarakat Bantul mendukung pelaksanaan US maupun UN. Antara lain tidak membuat keributan selama pelaksanaan ujian berlangsung.

“Misalnya mesin penggiling padi jangan keliling selama ujian berlangsung,” kata Masharun kepada media belum lama ini. Selain itu, kesiapan sarana seperti listrik juga diharapkan terus menyala agar tidak mengganggu kebutuhan ujian seperti komputer dan lampu penerangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif