Soloraya
Senin, 7 Maret 2016 - 20:15 WIB

WISATA SRAGEN : Dung Grujug Bakal Dipoles Jadi Objek Wisata Baru

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung bermain di dekat air terjun Dung Grujug di Dusun Pungkruk, Desa Doyong, Kecamatan Miri, Sragen, Minggu (6/3/2016). (M Khodid Duhri/JIBI/Solopos)

Wisata Sragen Dung Grujug belum banyak diketahui masyarakat.

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sragen mengkaji pengembangan objek wisata air terjun Dung Grujug yang berlokasi di Dusun Pungkruk, Desa Doyong, Kecamatan Miri.

Advertisement

Baca: Surga Kecil Tersembunyi Miri Memikat Hati

Kabid Pengembangan Pariwisata Disbudparpora Sragen Darmadi mengaku baru mengetahui informasi adanya air terjun di Miri dari Duta Wisata Sragen yang mengunjungi lokasi pada tahun lalu.

Dia mengakui Dung Grujug memiliki potensi wisata besar namun belum digarap. Keberadaan Dung Grujug juga belum banyak diketahui warga, termasuk warga Sragen sendiri. Oleh sebab itu, Disbudparpora berencana mengkaji pengembangan objek wisata Dung Grujug itu.

Advertisement

“Bersama Bidang Promosi Wisata, kami akan berkunjung ke lokasi dalam jangka dekat. Kami akan mengevaluasi potensi wisata di sana. Kalau bisa dikembangkan dan masyarakat sekitar mendukung, mengapa tidak. Keberadaan objek wisata itu nanti juga akan memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Darmadi saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (7/3/2016).

Setelah menyurvei Dung Grujug, Disbudparpora bakal mengkaji pengembangan objek wisata ini. Disbudparpora bakal mengusulkan pengembangan objek wisata itu kepada Bupati Sragen. Darmadi berharap pengembangan objek wisata Dung Grujug itu bisa didukung dengan anggaran yang memadai.

”Penentuan anggaran tentunya harus melalui mekanisme pembahasan APBD bersama DPRD. Jadi, pengembangan objek wisata ini juga perlu mendapat dukungan dari kalangan legislatif,” jelasnya.

Advertisement

Darmadi menjelaskan pengembangan Dung Grujug sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh warga sekitar. Menurutnya, Disbudparpora bisa membantu dalam hal pengadaan sarana dan prasarana penunjang objek wisata seperti akses jalan maupun lahan parkir.

”Warga sekitar bisa mengelola langsung kantong-kantong parkir di sekitar lokasi. Dengan begitu, warga bisa mendapat tambahan penghasilan,” jelasnya.

Kasi Sarpras, Bidang Pengembangan Pariwisata, Disbudparpora Sragen, Bambang Purwanto, mengatakan pengembangan objek wisata harus didukung tiga hal yakni zona objek wisata sebanyak 40%, sarpras sebayak 30% dan lahan parkir sebanyak 30%.

”Jika objek wisata itu sudah terbentuk, setiap tahun harus ditata ulang. Penataan objek wisata harus menyesuaikan dengan tapak kawasan,” paparnya.

Advertisement
Kata Kunci : Dung Grujug Wisata Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif