Soloraya
Senin, 7 Maret 2016 - 16:40 WIB

PENDAKIAN GUNUNG LAWU : BPBD Karanganyar Evakuasi Pendaki Asal Kuningan dari Gunung Lawu, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota BPBD Kabupaten Karanganyar mengevakuasi pendaki yang sakit saat turun dari Gunung Lawu melalui jalur Candi Ceto di Desa Gumeng, Jenawi, Senin (7/3/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Pendakian Gunung Lawu, seoerang pendaki asal Kuningan, Jabar, terpaksa dievakuasi sukarelawan karena mengalami kram kaki.

Solopos.com, KARANGANYAR–Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar bersama sejumlah sukarelawan mengevakuasi seorang pendaki dari Desa Kaliaren, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sri Jayanti, 22, Senin (7/3/2016).

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jayanti mendaki Gunung Lawu bersama 11 orang temannya melalui jalur Candi Ceto, Sabtu (5/3/2016). Jayanti beserta teman-teman turun pada Minggu (6/3/2016). Nahas, dia mengalami kejang otot kaki sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan. Sejumlah rekan korban berinisiatif menggotong ke bawah.

Rombongan bertemu anggota BPBD Karanganyar dan sejumlah sukarelawan di pos II pada Senin (7/3/2016) pukul 02.00 WIB. Anggota BPBD dan sejumlah sukarelawan menandu korban hingga pos I jalur pendakian Candi Ceto. Korban dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Salah satu rekan korban, Eko Wilasmono, mengatakan kondisi Jayanti memburuk setelah kehujanan sehingga tidak mampu melanjutkan perjalanan turun. “Kemungkinan karena kehujanan kemarin,” kata Eko saat ditanya wartawan kondisi Jayanti sebelum sakit.

Advertisement

Sementara itu Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar, Nugroho, mengungkapkan tidak dapat melarang pendaki naik gunung selama penghujan. Tetapi, Nugroho mengimbau pendaki hati-hati dan memperhitungkan situasi dan kondisi alam maupun tubuh.

“Kami hanya bisa mengimbau petugas di lokasi pendakian mengendalikan aktivitas pendakian. Bisa terjadi cuaca ekstrem sewaktu-waktu dan rawan longsor. Korban mendaki lewat Candi Cetho pada Sabtu pukul 21.00 WIB. Dia mengalami kram di pos V pada Minggu pukul 16.00 WIB. Korban berhasil dievakuasi pada Senin dini hari,” tutur Nugroho saat ditemui wartawan di kantornya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif