Soloraya
Senin, 7 Maret 2016 - 14:40 WIB

INVESTASI BOYOLALI : Bupati Boyolali Tawarkan Stadion Sonolayu untuk Investasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Apel Siaga Operasi Ketupat Candi di Stadion Pandanaran, Kabupaten Semarang, Kamis (9/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Investasi Boyolali, Pemkab Boyolali menawarkan Stadion Sonolayu untuk investasi.

Solopos.com, BOYOLALI–Bupati Boyolali, Seno Samodro, membuka peluang kepada investor untuk berinvestasi di Boyolali Kota tepatnya di Stadion Pandanarang atau akrab disebut Stadion Sonolayu.

Advertisement

Dengan tawaran ini dimungkinkan Stadion Pandanarang akan beralih fungsi. Hal ini disampaikan Seno saat sambutan peresmian Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali di Jl.Perintis Kemerdekaan, Sabtu (5/3/2016).

“Jadi kalau ada investor mau ambil Sonolayu [Stadion Pandanarang] mangga, boleh. Investasi apa yang cocok di situ, ya kira-kira mal,” kata Seno.

Advertisement

“Jadi kalau ada investor mau ambil Sonolayu [Stadion Pandanarang] mangga, boleh. Investasi apa yang cocok di situ, ya kira-kira mal,” kata Seno.

Wacana ini diikuti pula dengan rencana pembangunan stadion baru untuk mengganti Stadion Pandanarang. “Nanti dibuat lagi stadion yang mungkin tidak sebesar Sonolayu sekarang, tapi harapannya lebih seksi dan lebih bagus.”

Wacana relokasi Stadion Pandanarang yang diikuti dengan wacana pengembangan investasi di kawasan tersebut sedianya sudah sering disampaikan Seno sebelumnya. Menurut Kabid Aset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Boyolali, Sri Mulyanto, Stadion Pandanarang merupakan aset Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).

Advertisement

Seperti diketahui, setelah dua pekan kembali memimpin pemerintahan di Boyolali, Seno Samodro terus mewacanakan program-program investasi dan proyek mercusuar yang akan dia lakukan selama lima tahun ke depan. Seno akan memperbanyak proyek pengembangan ruang terbuka hijau. Salah satu proyek ruang terbuka hijau yang mulai dilaksanakan tahun ini adalah kebun raya di Indrakila, Kemiri, Mojosongo.

Bahkan untuk mengikuti program pengembangan ruang terbuka hijau, sejumlah satuan kerja pimpinan daerah (SPKD) telah mengadakan studi banding ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.

“Di GWK kami melihat bagaimana pengembangan taman, penataan site plan, pengelolaan parkir dan pengembangan fasilitasnya,” kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Boyolali, Arif Gunarto.

Advertisement

Ruang terbuka hijau harus menjadi ikon dan mampu menarik wisatawan untuk mau datang ke Boyolali. “Paling tidak ke depan Boyolali juga punya tempat seperti GWK tetapi dengan tema yang berbeda dan mampu mendatangkan wisatawan.”

Selain itu, Seno juga akan membangun satu alun-alun lagi sebagai ‘pasangan’ alun-alun yang saat ini sudah ada di Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali di Kemiri, Mojosongo.

“Idealnya itu alun-alun ada dua, alun-alun lor [utara] dan alun-alun kidul [selatan]. Jadi nanti rencananya saya bangun satu alun-alun lagi di utara Boyolali, bisa di Singkil atau bahkan di Karanggede. Tetapi kalau di Karanggede mungkin terlalu jauh.” Rencana pembangunan alun-alun ini akan dilaksanakan tahun depan. Untuk tahun ini, Seno fokus membangun infrastruktur.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif